Polemik Puluhan Sapi Kurban dari Bangsawan Malaysia untuk Gebyar Idul Adha

Jumlah sapi kurban sumbangan dari bangsawan Malaysia tahun ini bertambah. Namun, keturunan Sunan Kalijaga malah menolaknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2018, 17:00 WIB
Sapi dan kambing menjadi hewan kurban utama di Indonesia. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Sapi dan kambing menjadi hewan kurban utama di Indonesia. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Semarang - Ahli waris Sunan Kalijaga di Kadilangu, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengapresiasi bantuan puluhan ekor sapi kurban yang akan diberikan bangsawan asal Malaysia kepada masyarakat Jawa Tengah dalam rangka Idul Adha 1439 Hijriah/2018.

"Ya pasti senang, wong rakyatnya mau dibuat senang dengan sumbangan puluhan ekor sapi," kata Panembahan Ahli Waris Sunan Kalijaga Kadilangu Demak "Mbah" Rahmad di Semarang, Minggu, 19 Agustus 2018, dilansir Antara.

Mbah Rahmad menyampaikan pendapat itu di sela silaturahim keluarga Yang Mulia Datu Tuan Raja Azhar Bin Yang Mulia Datu Raja Wahab dan penyerahan secara simbolis bantuan hewan kurban dari Kesultanan Raja Sakti At Thomim Sunan Kalijaga Malaysia kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Demak di Semarang.

Ia menyayangkan adanya sejumlah pihak yang menolak rencana pelaksanaan Gebyar Idul Adha di Kadilangu, Demak, dan merasa keberatan dengan penyebutan nama Sunan Kalijaga pada yayasan sosial yang didirikan bangsawan asal Malaysia.

Mbah Rahmad menegaskan, Yayasan Raja Sakti At Thomim Sunan Kalijaga Malaysia hanya nama sebuah yayasan yang didirikan sebagai badan sosial untuk menerima serta menyalurkan sedekah kepada pihak ketiga tanpa ada ikatan saling merugikan satu sama lain.

"Itu hanya nama, harus bisa membedakan antara keluarga besar dengan keturunan. Kemungkinan besar masih ada hubungan kekerabatan kalau diteliti silsilahnya, sebenarnya itu kerabat, keluarga besar Sunan Kalijaga," ujarnya.

Mengenai adanya hubungan kekerabatan antara bangsawan Malaysia tersebut dengan Sunan Kalijaga, Mbah Rahmad berpendapat bahwa hal itu bisa ditelusuri. Pasalnya, Sunan Kalijaga memiliki punya eyang dari Baghdad, Irak, Syekh Ahmad, yang terus menurunkan sampai ke Tuban

"Kemungkinan besar kalau diteliti mungkin ada hubungan keluarga. Kalau di sana nyebutnya keturunan, namun di kita menyebutnya keluarga besar kerabat Sunan Kalijaga," katanya.

Mbah Rahmad memastikan bahwa Gebyar Idul Adha di Kadilangu Demak pada Sabtu, 25 Agustus 2018, akan tetap berjalan karena sudah mengantongi izin pelaksanaan dari pihak kepolisian setempat.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Tambah Sapi

Pasar Hewan Qurban Di Pakistan
Orang-orang melihat seekor lembu diturunkan dari atap bangunan untuk dijual di pasar kurban sementara di Karachi, Minggu (12/8). Umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan tradisi berkurban. (AFP/RIZWAN TABASSUM)

Putra sekaligus Perwakilan Raja Kesultanan Raja Sakti At Thomim Sunan Kalijaga Malaysia Yang Mulia Datu Tuan Raja Azhar bin Yang Mulia Datu Tuan Raja Wahab, Mohamad Sahrulnizam, mengatakan jumlah hewan kurban yang diserahkan pihaknya bertambah dari 22 ekor sapi menjadi 36 ekor sapi.

Masing-masing empat ekor sapi kurban diserahkan pada Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Semarang, Bupati Demak, Polda Jateng, Polres Demak, Masjid Sunan Kalijaga Demak, dua ekor untuk Kodim Demak, dan sepuluh ekor sapi untuk masyarakat Kadilangu Demak.

Sahrulnizam memastikan bahwa Gebyar Idul Adha di Kadilangu Demak mendatang hanya merupakan salah satu bentuk bakti sosial dan silaturahim keluarganya dengan masyarakat di Jateng.

"Kita semua bersaudara, kita mau duduk semeja, mau makan bersama, kita mau salat di tempat yang sama dengan kiblat yang sama," ujarnya.

Kegiatan serupa juga sudah pernah dilakukan di wilayah Gowa, Sulsel, Tidore, Maluku Utara, dan Aceh, sedangkan untuk tahun ini dipilih Kabupaten Demak.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menambahkan, pihaknya menyambut baik silaturahim dan penyerahan hewan kurban secara simbolis dari keluarga bangsawan Malaysia tersebut.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menyebutkan Pemkot Semarang sedang mempromosikan wisata sehingga silaturahim dengan bangsawan asal Malaysia ini membuka peluang pengembangan pariwisata kedua belah pihak.

"Jadi nanti bisa, kami kirim pelancong ke sana (Malaysia) dan dari sana ke Semarang. Kami di sini ada Kelenteng Sam Poo Kong, tempat di mana Cheng Ho datang ke Semarang. Di sini juga ada makam Maulana Syeikh Jumadil Kubro, jadi bisa berwisata religi di sini," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya