Aplikasi Crowde, Saatnya Petani Bertemu Investor

Crowde sebagai platform Peer to Peer (P2P) Lending untuk permodalan petani menjadikan Pengalengan sebagai salah satu tempat tujuan utama penyaluran dana para investornya.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 27 Agu 2018, 07:01 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2018, 07:01 WIB
Crowde
Aplikasi Crowde pertemukan investor dengan petani. (Dok. Crowde/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Crowde, perusahaan layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) belum lama ini menggelar kegiatan di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Perusahaan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia dengan memberi kemudahan untuk mengakses permodalan ini pada 17 Agustus 2018 lalu, mengadakan sebuah kegiatan mengunjungi ladang petani.

Pangalengan adalah salah satu kecamatan di daerah Bandung Selatan yang cocok dijadikan sebagai wilayah agribisnis karena kaya akan produk-produk perkebunan dan juga peternakan. Komoditas utama yang dihasilkan dari Pengalengan adalah susu sapi, kentang, serta teh.

Crowde sebagai platform Peer to Peer (P2P) Lending atau aplikasi permodalan petani menjadikan Pengalengan sebagai salah satu tempat tujuan utama penyaluran dana para investornya.

Kegiatan mengunjungi ladang petani di Pangalengan sendiri dilakukan dengan mengajak para investor untuk juga bertemu dengan para petani secara langsung. Tujuannya agar para investor dapat melihat kegiatan petani yang selama ini mereka modali.

Selain mengunjungi ladang, para investor diajak untuk ikut praktik bertani agar mereka mengetahui lebih lanjut dana permodalan digunakan untuk kebutuhan apa saja. Hambatan apa yang mungkin terjadi di lapangan, juga disertakan pameran hasil tani dari para petani setempat. Untuk menunjukkan hasil usaha tani yang mereka modali selama ini.

"Kegiatan Agrowisata ini dilakukan sebagai bentuk transparansi aktivitas permodalan yang dijalankan oleh Crowde. Investor dapat mengetahui segala hal yang terjadi di lapangan," kata Founder & CEO Crowde Yohanes Sugihtononugroho kepada Liputan6.com, Jumat (24/8/2018).

Yohanes mengatakan, para investor selama berada di Pangalengan juga terlibat diskusi terbuka dengan petani. Mereka dapat bertukar pertanyaan dan pendapat seputar pertanian di Indonesia. Permasalahan meliputi permodalan, serta bagaimana penjualan hasil tani. Hal itu dilakukan agar melahirkan sebuah solusi bukan hanya baik untuk kedua belah pihak saja, melainkan juga untuk pertanian Indonesia secara keseluruhan.

Sektor pertanian di Kabupaten Bandung menempati urutan ketiga yang berkontribusi terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Rata-rata sumbangan dari sektor pertanian terhadap PDRB tumbuh 2,19% per tahun.

Dengan peran menjadi penengah, Crowde memiliki visi untuk memajukan kesejahteraan petani di Indonesia. Crowde menjadi pihak yang berani untuk mempelopori perubahan di sisi pertanian tanah air.

"Tekad kami bisa membantu hingga 100 ribu petani dengan nilai penyaluran modal mencapai Rp 100 miliar," tambahnya.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya