Ironi Padepokan Silat Garut Penghasil Atlet Peraih Emas Asian Games

Kisah sedih terselip dari padepokan silat yang menghasilkan atlet peraih emas Asian Games 2018 dari Garut. Apakah itu?

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 30 Agu 2018, 05:02 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2018, 05:02 WIB
Nestapa Padepokan Silat Garut Penghasil Atlet Peraih Emas Asian Games
Pimpinan Padepokan Putra Siliwangi, Taufik Mahmud, saat ditemui di sela-sela pertandingan final pencak silat, di Padepokan Pencak Silat TMII, Rabu, 29 Agustus 2018. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah sukacita yang tengah menghinggapi masyarakat Garut, Jawa Barat, setelah atlet kebanggannya meraih dua medali emas beregu putra-putri pencak silat di Asian Games, Padepokan Putra Siliwangi justru merasa sedih.

Mereka meradang karena tidak mendapatkan perhatian pemerintah daerah (pemda) setempat secara layak.

"Minimal sebelum berangkat didatangi, silarurahmi lah sebelum kami berangkat (Asian Games) itu, ini mah mana," ujar Pimpinan Padepokan Putra Siliwangi, Taufik Mahmud, saat ditemui di sela-sela pertandingan final pencak silat, di Padepokan Pencak Silat TMII, Rabu, 29 Agustus 2018.

Menurutnya, padepokan yang berada Kampung Panawuan, Kelurahan Sukajaya, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat ini, sudah banyak berkiprah di dunia olahraga nasional. Beberapa atlet didikannya malang melintang di kancah atlet nasional dan selalu mengharumkan nama Indonesia.

"Kami ke Jakarta saja mendapat bantuan bus dari Kodim dan Korem," kata dia.

Ia mencontohkan, ketika atlet nasional dari daerah lain bertanding membela negara, pemdanya kerap memberikan akomodasi memadai. Namun, Pemda Garut justru sebaliknya. Mereka seolah membiarkan, tanpa perhatian memadai.

"Mohon kami perhatikan, sebelum atlet kami benar-benar pindah ke daerah lain," ujar dia mengingatkan.

Akibat minimnya perhatian, tak sedikit atlet binaannya yang sudah banyak dikenal dalam negeri, mulai dilirik daerah lain untuk dijadikan atlet unggulannya.

"Kalau saja tidak ingat lemah cai (tanah kelahiran) Garut, atlet saya sudah banyak yang pindah ke daerah lain," kata dia.

Ia mencontohkan, banyak daerah lain menawari kontrak antara Rp 100 hingga Rp 150 juta serta uang saku memadai tiap bulan, asalkan pindah daerah menjadi atletnya. "Tapi bukan itu tujuan kami, tidak hanya atletnya yang diperhatikan harusnya padepokannya juga," kata dia.

Saat ini, kondisi padepokan yang ia pimpin cukup memprihatinkan. Beberapa bagian tembok rusak, termasuk atap padepokan yang kerap bocor. "Seharusnya pemerintah tahu dan perhatian, tapi buktinya mana," ujar dia.

Padepokan Putra Siliwangi hingga kini telah mencetak sejumlah atlet pencak silat yang membawa harum Indonesia, mulai tim putra yang digawangi Nunu Nugraha, Anggi Faisal dan Asep Yuldan Sani, serta regu putri yang diisi trio, Lutfi Nurhasanah, Gina Tri Lestari, Pramudyta Yuristya.

Bahkan, dalam helatan Asian Games XVIII kali ini, kedua tim regu putra-putri itu, mampu memberikan jawaban ciamik dengan raihan dua medali emas bagi kontingen Indonesia.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya