Kunjungan Wisata Laut Kidul Anjlok, Mengapa?

Usai dihantam gelombang tinggi laut selatan, Pantai Kamulyan, Cilacap porak poranda yang berimbas turunnya angka kunjungan wisata.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 09 Sep 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2018, 21:00 WIB
Pantai Kamulyan porak poranda usai dihantam gelombang tinggi. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo).
Pantai Kamulyan porak poranda usai dihantam gelombang tinggi. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo).

Liputan6.com, Cilacap - Khoerul Muzakki (30), termangu-mangu memandang bentangan pantai di Cilacap, Jawa Tengah, Pantai Kamulyan. Barangkali, ia kecewa lantaran tak menemukan panorama yang dicarinya.

Pemandangan yang tersaji di depan matanya tak menarik hatinya. Sebaliknya, ia ngeri. Gemuruh ombak begitu dekat dengan sisa tanggul yang tengah diinjaknya.

Permukaan pantai yang tadinya mendatar kini turun 1 sampai 2 meter. Identitas Pantai Kamulyan yang diwakili huruf beton warna-warni kini tinggal sejengkal dari pondasi penguat tanggul, nyaris ambrol lantaran abrasi parah.

Persis di bawahnya, puing beton yang tersisa mengabarkan betapa dahsyatnya amukan gelombang tinggi. Ia tak membayangkan jika sapuan gelombang tinggi kembali terjadi di tempat ini.

"Jauh-jauh dari Banjarnegara malah seperti ini. Mau mendekat air saja takut. Kesannya sudah khawatir dulu melihat tanggul yang ambrol," ucap dia, dalam bahasa Banyumasan, Sabtu, 8 September 2018.

Kekecewaan yang sama juga dialami Endra Pranomo. Beberapa tahun lampau, ia pernah ke pantai ini. Sayangnya, memori indahnya tentang pantai ini kontan runtuh begitu mendapati Pantai Kamulyan porakporanda akibat gelombang tinggi.

Gelombang tinggi yang terjadi pada Juli dan Agustus 2018 lalu menyebabkan pantai yang sebelumnya menjadi salah satu andalan wisata Cilacap berubah 180 derajat. Puing yang tersisa adalah artefak usai bencana gelombang tinggi melanda pantai ini.

Simak video menarik berikut ini :

 

Jogging Track Juga Musnah

Pantai Teluk Penyu Cilacap, sore hari. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo).
Pantai Teluk Penyu Cilacap, sore hari. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo).

Dia pun bercerita, Pantai Kamulyan yang dikenangnya adalah pantai yang begitu memanjakan mata. Ombaknya yang melambai, hamparan pasirnya yang luas serta gubuk-gubuk tempat beristirahat membuatnya mengajak keluarganya berekreasi melepas penat ke pantai ini.

Puluhan perahu nelayan yang hilir mudik di lautan menambah asyik pemandangan. Pantai Kamulyan memang berada di salah satu kawasan nelayan Tegal Kamulyan.

"Beda sama dulu. Dulu masih bagus," kata Endra.

Kondisi Pantai Kamulyan yang rusak parah ini tentu berdampak pada kunjungan wisata. Semenjak dilanda gelombang tinggi, pantai ini langsung sepi. Padahal, sebelumnya, pantai nyaris selalu ramai dikunjungi turis lokal maupun lain daerah.

Bermacam alasan membuat mereka ketagihan kembali ke pantai ini. Sebagian, lantaran ingin bersantai. Lainnya, ingin berolah raga.

Sekitar 150 meter dari garis pantai, dulu membentang jalan setapak yang diperkuat blok beton untuk lintasan pejalan kaki. Pagi maupun sore hari, kerap ada wisatawan lokal yang sengaja Jojing santai sembari menikmati keindahan pantainya.

"Dulu tanggulnya ada jogging track. Jadi ramai. Tapi sekarang sudah jebol, jadi tidak bisa digunakan lagi," ucap Usman, tukang parkir di Pantai Kamulyan.

Usman adalah satu dari tiga tukang parkir yang masih setia menunggui sepeda motor atau mobil di pantai ini. Sementara 10 tukang parkir lainnya memilih pergi.

Warga Tegal Kamulyan, Cilacap Selatan ini langsung merasakan dampak penurunan jumlah wisatawan. Kini, dalam sehari pendapatan dari seluruh kendaraan yang masuk hanya kisaran Rp 70 ribu.

"Itu dibagi tiga tukang parkir," kata Usman menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya