Ketika Warga Aceh Cemas Gempa Guncang Donggala

Sangat mengkhawatirkan keadaan keluarga setelah membaca berita melalui media berjejaring, dan menyaksikan tayangan di televisi swasta nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2018, 21:01 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 21:01 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Banda Aceh - Sejumlah warga di Aceh mengaku mencemaskan keluarga mereka akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat, pukul 17.02 WIB.

"Komunikasi ke Palu, ibu kota Provinsi Sulteng terganggu. Saya mencoba menghubungi kolega kerja di sana, tetapi tidak tersambung," kata Iskandar Ramli di Banda Aceh, Jumat (28/9/2018).

Sedangkan, Rosiana (31), warga yang tinggal di Aceh Selatan mengatakan, pihaknya telah beberapa kali menghubungi keluarga yang tinggal di Sulteng. Akan tetapi sambungan telepon seluler tidak tersambung alias terputus.

"Saya mencoba untuk menghubungi, tetapi sudah tidak bisa nyambung," katanya.

Ia mengaku, sangat mengkhawatirkan keadaan keluarga setelah membaca berita melalui media berjejaring, dan menyaksikan tayangan di televisi swasta nasional.

"Gimana keadaan Sulteng saat ini?. Saya ada saudara di sana. Tolong dong informasinya," ujar dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pukul 17.02. Gempa ini berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Gempa ini memiliki kedalaman 10 kilometer dan berpotensi tsunami. Namun kini peringatan tsunami telah dicabut. Sebelumnya, gempa mengguncang wilayah yang sama pukul 15.25 berkekuatan 5,3 SR.

Dari Palu, Sulteng, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Donggala melaporkan, tercatat satu orang meninggal, 10 orang luka-luka, dan puluhan rumah rusak.

Korban yang tewas dan luka-luka itu akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Evakuasi masih dilakukan petugas. "Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan," demikian ditulis Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya