Harga Kebutuhan Pokok di Palu Meroket

Usai gempa bumi disusul tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, harga gas elpiji, bensin botol, hingga telur ayam broiler melonjak.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 03 Okt 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 16:30 WIB
Harga Kebutuhan Pokok di Palu Pasca-Gempa
Foto: Ahmad Yusran/ Liputan6.com

Liputan6.com, Palu - Usai gempa bumi disusul tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, harga beberapa kebutuhan pokok melonjak. Di antaranya harga gas elpiji, bensin botol, dan telur ayam broiler "meroket" tajam tidak seperti biasanya. Ketersediaan bahan menjadi salah satu alasan dominan.

Sandi Haryono (25), warga Jalan Garuda, Kelurahan Lasoani, Kecamatan Palu Timur, mengaku harga tabung gas elpiji 3 kilogram pascagempa dan tsunami melonjak drastis. Kepada Liputan6.com, Sandi mengatakan, mau tidak mau dirinya terpaksa membeli meski harganya sangat mahal, yaitu Rp 35 ribu per tabung gas 3 kilogram.

"Jangankan harga tabung gas melon seharga Rp 35 ribu per tabung. Bensin botol per ecernya saja, hingga hari kelima pascagempa dan tsunami seharga Rp 35 ribu per botol kami beli. Semuanya pasti--mau tidak mau--kita beli," kata Sandi, Rabu (3/10/2018).

Hal yang sama juga terjadi pada telur ayam broiler. Menurut Sandi, harganya merangkak tajam. Dari harga normal Rp 5 ribu per tiga butir, kini menjadi Rp 4 ribu per butir.

Sementara itu, Andi Danduru Saing (47), seorang penjual bensin, menuturkan dirinya terpaksa menjual bensin eceran dengan harga jauh dari harga normal, mengingat keadaan Kota Palu yang lumpuh. 

"Hal yang sama juga dengan harga telur yang stoknya langka. Harga bahan makanan semuanya mahal dari harga biasanya," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya