Liputan6.com, Solo Lokomotif uap kuno yang telah lama mangkrak di Stasiun Purwosari, Solo, akan dipindahkan ke Balai Yasa Yogyakarta pada Jumat malam, 12 Oktober 2018. Pemindahan itu dilakukan karena PT KAI akan segera memperbaiki kereta uap berbahan bakar batu bara itu di Yogyakarta.
Sejumlah petugas tampak sedang melakukan berbagai persiapan untuk memindahkan lomokotif uap seri D1410 yang saat ini berada di salah satu jalur perlintasan di Stasiun Balapan, Solo, Jumat (12/10/2018). Berbagai alat dongkak hidrolik terlihat dipasang di bagian bawah kereta kuno tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Satu armada truk besar tampak parkir di sebelah lokomotif uap buatan Jerman itu. Rencananya pemindahan dari Solo menuju pusat perawatan kereta di Yogyakarta itu akan diangkut menggunakan truk tersebut.
Executive Vice President Balai Yasa Yogyakarta, Hashim Suwondo, mengatakan pemindahan kereta uap dari Solo menuju Balai Yasa akan dilakukan dengan menggunakan truk. Nantinya lokomotif uap itu akan menjalani proses perawatan di Balai Yasa.
"Balai Yasa hanya ketempatan saja karena yang mengerjakan dari pihak asset dan heritage PT KAI yang pimpinannya ada di Jakarta. Ke sini hanya pinjam tempat saja karena di sini ada crane dan peralatan lainnya," kata Hashim, Jumat (12/10/2018).
Sementara itu, Manajer Produksi Balai Yasa Yogyakarta Moch Maruchan mengatakan, kereta uap itu awalnya ada di Stasiun Purwosari. Namun, karena akan dipindahkan ke Balai Yasa, kereta uap buatan Jerman itu langsung dipindahkan terlebih dahulu ke Stasun Balapan Solo.
"Proses pemindahan dari Solo Balapan ke Balai Yasa menggunakan truk. Jumat malam berangkat dari Solo terus dijadwalkan sampai di sini Sabtu pagi supaya tidak menggangu proses produksi. Setelah itu loko diturunkan di rel dan kemudian dilangsir ke los kerja kami," ungkap Hashim menjelaskan.
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Dua Tahun Mangkrak di Solo
Menurut Hashim, pemilihan Balai Yasa Yogyakarta sebagai tempat untuk restorasi atau perbaikan kereta uap itu karena peralatan pendukungnya lengkap. Meskipun tidak terlibat dalam proses perbaikan, pihaknya siap membantu untuk memperbaiki jika pihak aset dan heritage memintanya.
"Seperti peralatan seprti crane, impact, pneumatic dan tools ada semua di sini. Jika butuh support kami siap karena untuk pengerjaan lokomatif uap itu dari pihak asset, Balai Yasa hanya ketempatan saja," ujar Hashim.
Seperti diketahui lokomotif uap dengan nomor seri D1410 itu tiba di Solo pada November 2016 silam. Sebelum dipindahkan ke Solo, kereta uap itu merupakan koleksi anjungan kereta api di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Namun, sejak dua tahun tiba di Solo, kereta uap itu hanya mangkrak di Stasiun Purwosari Solo.
"Itu sudah lama mangkrak," ungkapnya.
Rencananya lokomotif buatan Hanomag, Hannover, Jerman itu akan mendampingi kereta uap Jaladara yang telah lebih awal berfungsi sebagai kereta wisata di Solo. Lokomotif uap buatan tahun 1921 itu bertipe gander 2-8-2T.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement