Pontianak - Ketika singgah ke Pontianak, bagi para pecinta kopi wajib hukumnya menyalurkan hasrat minum kopi alias ngopi di kota ini. Warung kopi bertebaran di Kota Khatulistiwa dan tak pernah sepi dari pengunjung. Salah satu yang unik warung kopi di Pontianak ini adalah Kopi Asiang yang berada di Jalan Merapi, Pontianak.
"Kalau datang ke Pontianak, cobalah mampir sejenak minum kopi di Warung Kopi Asiang. Unik karena penjualnya tidak memakai baju, hanya bercelana pendek," kata Syarif, warga yang pernah mengunjungi warung Kopi Asiang di Pontianak, akhir pekan lalu.
Penasaran, Tim Ekspedisi Gubernur bersama salah seorang kawan dari BukaLapak Jakarta mencari lokasi warung kopi ini. Laporan rombongan kepada Times Indonesia, sekitar 300 meter ke dalam Jalan Merapi, mata Anda akan terpusat dengan keramaian pengunjung duduk dipingir jalan sambil meminum kopi. Itulah Kopi Asiang.
Advertisement
Baca Juga
Dari ramainya pengunjung warung kopi itu, yang paling mencolok jelas penjualnya. Badannya tinggi besar, berkepala plontos dan bertato di badan dan paling jelas, ini yang membuat banyak pengunjung takjub, dia tidak menggunakan baju, hanya mengenakan celana pendek.
Itu lah Ko Asiang (63), pemilik warung kopi ini. Tanpa raut ekspresi, lebih terkesan sangar, Asiang begitu sibuk melayani pembeli yang dibantu oleh anak dan beberapa karyawannya. Kedua tangannya tak pernah berhenti bergerak. Tangannya dengan cekatan menuangkan air ke sebuah teko besar, meracik kopi, menyiapkan gelas atau cangkir, mengisi susu, dan menuangkannya.
Kedua tangan Asiang sangat gesit bergerak untuk menyajikan kopi, Asiang mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi ketika menuangkan kopi ke cangkir tau gelas. Sementara tagan kanannya tak kalah sibuk mengaduk dan menyaring bubuk kopi berkali-kali yang dituangkan ke dalam teko.
Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.
300 Gelas Kopi Sehari
Kesibukan Asiang menjadi hiburan tersendiri bagi pengunjung yang datang. Sesekali banyak pengunjung yang baru pertama kali mampir ingin sekadar berfoto bersama dengan Asiang. Asiang irit bicara, banyak bekerja. Sesekali suaranya menggelegar.
"Meja sebelah itu sudah belum?" Maksudnya tamu di meja itu sudah dilayani atau belum. Perlu diketahui Warung Kopi Asiang buka dari pukul 04.00 hingga 12.00 WIB. Kalau mampir ke Warung Kopi Asiang, pelayan secara otomatis menanyakan, "Mau kopi hitam atau kopi susu?" atau "Mau kue atau telor?".
Semakin waktu bergerak, pengunjung Warung Kopi Asiang semakin bertambah. Pengunjung datang silih berganti, mereka terlihat santai dan bebas berbincang-bincang mengenai topik apa saja. Ada yang membawa teman, relasi atau bersama keluarga.
Semuanya berkumpul di warung yang setiap pagi dipenuhi pengunjung itu. Harga yang dipatok Warung Kopi Asiang bervariasi, kopi hitam Rp 5.000, kopi susu Rp 7.000, sedangkan untuk aneka kue dihargai Rp 3.000 - Rp 5.000.
Asiang mengaku setiap hari menghabiskan 10 kilogram kopi untuk sekitar 300 gelas dalam melayani pembeli yang berkunjung ke warungnya.
Setiap pengunjung yang keluar masuk ke warungnya, Asiang seakan-akan tak peduli, lelaki bertato ini tetap sibuk bekerja, mengaduk, menyaring, dan menungkan kopi sesuai pesanan yang disampaikan oleh pelayan warung.
Kadang-kadang pengunjung sempat berpikir, kapan Asiang ke belakang, katakanlah sekadar untuk ke toilet. Pasalnya, hampir jarang melihat Asiang dalam situasi santai. Tangannya terus sibuk bekerja dan sesekali sambil sibuk menyiapkan kopi Asiang menolehkan kepalanya kepada pengunjung yang sudah membayar sambil mengatakan, "Kamsia…"
Selanjutnya, Asiang kembali sibuk mengaduk, menyaring, dan menuangkan kopi kembali.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement