Awas, Tanah Bergerak dan Longsor Ancam Wilayah Cianjur saat Musim Hujan

Sebagian besar kontur tanah di wilayah Cianjur, rawan tanah bergerak karena sebelumnya terjadi kemarau cukup panjang.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2018, 23:01 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2018, 23:01 WIB
20160308-Ilustrasi Hujan-iStockphoto
Ilustrasi Hujan (iStockphoto)

Liputan6.com, Cianjur - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga di wilayah Utara dan Selatan Kabupaten itu untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana alam berupa tanah bergerak dan tanah longsor.

"Masuknya musim penghujan rentan terjadi pergerakan tanah di sejumlah wilayah yang selama ini masuk dalam zona merah bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Dodi Permadi di Cianjur, Selasa (23/10/2018).

Ia menjelaskan, sebagian besar kontur tanah di wilayah Cianjur, rawan tanah bergerak karena sebelumnya terjadi kemarau cukup panjang.

Wilayah utara yang harus waspada terjadinya tanah bergerak dan longsor, seperti di Kecamatan Sukaresmi, Cipanas, dan Pacet, sedangkan untuk selatan di Kecamatan Campaka.

"Kami mempersiapkan terjadinya peralihan cuaca sambil menunggu hasil penetapan dari BMKG," katanya dilansir Antara.

Saat ini, sebagian besar wilayah utara sudah rata diguyur hujan dengan intensitas tinggi, namun wilayah selatan masih ada yang mengalami kekeringan.

"Musim kemarau tahun ini relatif cukup panjang. Kondisi tersebut dapat memicu pergerakan tanah dan longsor karena kondisi tanah mengalami keretakan," katanya.

Ketika diguyur air hujan, tambah dia, kondisi tanah mengalami kejenuhan sehingga mudah bergeser. Cianjur belum terdeteksi adanya wilayah yang berpotensi likuefaksi.

"Harapan kami tidak ada bencana yang terjadi di wilayah rawan sekalipun, namun kami tetap waspada dan mengimbau warga untuk segera mengungsi ketika melihat tanda akan terjadi bencana," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya