DPRD Polisikan Praktik Mafia Tiongkok yang Rugikan Pariwisata Bali

Ancaman anggota DPRD Bali, Nyoman Tirtawan kepada jaringan mafia Tiongkok yang rugikan pariwisata Bali ternyara bukan gertak sambal.

diperbarui 30 Okt 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 12:00 WIB
Dampak Gunung Agung, Pura Lempuyang Sepi Pengunjung
Wisatawan berkunjung ke Pelataran Agung Pura Lempuyang, Karangasem, Bali, Kamis (7/12). Erupsi Gunung Agung menyebabkan sejumlah destinasi wisata di kawasan Bali Timur mengalami penurunan jumlah wisatawan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Bali - Ancaman anggota DPRD Bali, Nyoman Tirtawan kepada jaringan mafia Tiongkok yang rugikan pariwisata Bali ternyara bukan gertak sambal. Anggota DPRD Bali dari dapil Buleleng itu benar-benar melaporkan ulah para mafia ke Polda Bali.

Dalam laporan bernomor 01-LAPDU/X/2018 tertanggal 29 Oktober 2018 tersebut, Tirtawan bertindak sebagai anggota DPRD Bali sekaligus Ketua Dewan Pembina LSM FPMK.

Dirinya melaporkan adanya praktik mafia Tiongkok yang merugikan pariwisata Bali. Tak hanya itu, bahkan dirinya juga melaporkan Bali Tourism Board (BTB) yang dianggap melindungi aktivitas mafia Tiongkok karena telah membuat beberapa kesepakatan.

Laporan tersebut khusus diperuntukkan untuk Kapolda Bali Irjen Petrus Golose. Dalam laporannya, Tirtawan menyebut adanya dugaan tindak pidana di wilayah Bali.

Dijelaskan dalam surat itu, Bali sebagai destinasi pariwisata sangat bergantung dengan keamanan, dan kenyamanan wisatawan.

Karena itu, nama Bali mesti dijaga nama baiknya dimata dunia. Untuk itu diharapkan Polda Bali bisa melakukan penyelidikan, terkait adanya tindak pidana, oleh pelaku wisata dan oknum warga Tiongkok di Bali.

Ia mengatakan dugaan pidana dalam kasus ini adalah penggunaan lambang Burung Garuda di stempel took jaringan mafia Tiongkok.

Selain itu mereka mempekerjakan tenaga kerja asing secara illegal. Kepada wartawan Tirtawan menegaskan, tidak ada alasan bagi Polda mendiamkan kasus ini.

Harus segera diproses. Terutama mendalami jaringan mafia Tiongkok yang merusak pariwsata Bali.  

“Bagaimana lambang Negara dilecehkan, bagaimana sampai Ketua BTB membuat kesepakatan dengan jaringan mafia itu. Mesti diusut,” tegasnya seperti dikutip laman Jawapos, Selasa (30/10/2018).

Baca juga berita Jawapos.com lainnya di sini.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya