Keindahan Danau Limboto Tinggal Kenangan?

Danau Limboto di Gorontalo yang dahulu terkenal indah dan menawan kini tinggal cerita.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 16 Nov 2018, 02:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2018, 02:00 WIB
Danau Limboto
Belum selesai permasalahan eceng gondok yang membuat kotor, Danau Limboto ditumpuki sampah yang kian menggunung. (Liputan6.com/ Arfandi Ibrahim).

Liputan6.com, Gorontalo - Danau Limboto di Gorontalo yang dahulu terkenal indah dan menawan kini tinggal cerita. Pasalnya belum selesai permasalahan eceng gondok yang membuat kotor, danau ini ditumpuki sampah yang kian menggunung.

Pantauan Liputan6.com, Kamis (15/11/2018), tumpukan sampah umumnya adalah limbah rumah tangga yang semakin hari kian mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius di masa depan. Tidak hanya berasal dari masyarakat sekitar danau, bahkan sampah ini juga berasal dari lokasi yang letaknya berjauhan dengan danau terbesar di Gorontalo ini.

Sampah ini hanyut terbawa aliran sungai yang bermuara di Danau Limboto. Terdapat 23 sungai kecil dan besar yang mengalir ke danau.

Hal tersebut setidaknya diungkapkan salah satu warga sekitar yang juga merupakan nelayan Danau Limboto, Iswandi (40), bahwa hampir setiap saat mereka yang tinggal di bantaran Danau Limboto medapat kiriman sampah.

"Kami sebagai nelayan sangat prihatin sekali dengan keadaan ini," ujar Iswandi. 

Lebih jauh dirinya mengatakan, hampir tiap hari Danau Limboto mendapat kiriman sampah yang sengaja dihanyutkan warga melalui sungai yang bermuaranya di Danau Limboto. Sampah juga mengganggu aktivitas nelayan yang biasa mencari ikan di danau tersebut.

"Setiap hari kami harus mengangkat sebagian sampah tersebut, agar perahu kami tidak kandas pada tumpukan sampah tersebut. Tidak hanya sampah biasa, sesekali juga ada bangkai binatang yang dengan sengaja dibuang warga seperti, anjing dan kabing mati yang mengeluarkan bau tidak sedap hingga tercium sampai di pemukiman kami,” lanjut Iswandi

Setiap minggunya sampah yang  mengalir ke Danau Limboto berton-ton, warga sekitar yang bergotong-royong membersihkan sampah itu pun tidak mampu mengangkatnya.

"Meskipun kami hampir setiap bulan bergotong royong membersihkan sampah ini, rasanya tidak sanggup hal ini karena banyaknya sampah yang setiap harinya terus bertambah dan menumpuk," ungkap Iswandi.

Iswandi berharap kepada masyarakat Gorontalo yang sungainya bermuara di Danau Limboto agar tidak membuang sampah di sungai. Dirinya juga berharap ada solusi dari pemerintah terkait penumpukan sampah di Danau Limboto.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo, Siful Kiraman, saat dikonfirmasi mengaku, pihaknya juga kewalahan dengan sampah tersebut.

"Saya sudah tahu sampah itu, bahkan saya sudah memberikan imbauan kepada masyarakat Kabupaten Gorontalo untuk tidak membuang sampah di sungai, namun hal itu tidak pernah diindahkan," katanya

Siful juga menjelaskan, pihaknya tengah mencari cara bagaimana mengangkut sampah yang saat ini mencemari Danau Limboto, mengingat terkendala akses jalan masuk ke lokasi.

"Mobil pengangkut sampah saat ini belum bisa masuk ke lokasi itu, ke depanya tetap kami akan pikirkan dan mencari solusi bagaimana sampah ini tidak mencemari Danau Limboto," tandasnya.  

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya