Top 3 Berita Hari Ini: Menghidupkan Kejayaan Vanili Jawa hingga Kembali Menjadi Primadona

Top 3 berita hari ini, di masa jayanya, produktivitas vanili lebih meningkat di bandingkan negara asalnya Meksiko. Bisa dikatakan saat itu mampu membuat petani kaya mendadak.

diperbarui 22 Nov 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 06:30 WIB
Buah atau polong vanili berusia tiga bulan setelah dikawinkan. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Buah atau polong vanili berusia tiga bulan setelah dikawinkan. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Cilacap - Top 3 berita hari ini, Indonesia dikenal sebagai negara kaya akan rempah. Maka tak heran jika rempah-rempah ini menghasilkan cita rasa masakan yang mampu mengguncang dunia. Salah satunya lewat vanili.

Di masa kejayaannya, sebelum tahun 1980-an, vanili menjadi primadona di Tanah Air. Bahkan produktivitasnya lebih meningkat di bandingkan negara asalnya yaitu Meksiko. Bisa dikatakan saat itu mampu membuat petani kaya mendadak.

Seiring tahun berlalu, harga jual vanili semakin menurun dan kini keberadaannya hanya pelengkap kebun-kebun warga desa. Lantas, bagaimana cara mengembalikan kejayaan vanili hingga kembali menjadi primadona dunia?

Sementara itu, masifnya pengerukan pasir laut di pesisir Pantai Galesong di Desa Sampulungan, Takalar, Sulawesi Selatan, mengikis habis bibir pantai bahkan merusak area tempat pemakaman.

Akibat tertutup pasir laut, beberapa mayat hilang dan banyak ditemukan tulang-tulang berserakan di sepanjang pantai.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:  

1. Mengembalikan Kemasyhuran Vanili Jawa, Emas Hijau Primadona Dunia

Calon polong vanili super atau Grade A. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dilintasi garis khatulistiwa dengan garis edar matahari yang begitu dekat membuat vanili Indonesia digandrungi dunia.

Bahkan, masyarakat Eropa punya julukan khusus untuk vanili Indonesia, 'Java Vanilla Beans'. Diartikan secara harafiah, berarti 'polong vanili Jawa', meski tak semua vanili Indonesia berasal dari Pulau Jawa.

Vanili disebut masuk ke Indonesia dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda langsung dari negara asalnya pada abad 19. Ternyata, produktivitas dan kualitasnya justru mengalahkan negara asal vanili, Meksiko.

Selengkapnya...

2. Kain Kafan dan Tulang-belulang Berserakan Usai Abrasi di Takalar

Kain kafan di makam yang terletak di pesisir Pantai Galesong, Telekor Utara, Sulsel menyembul keluar karena abrasi. (ASP dan Walhi Sulsel for JawaPos,com)

Abrasi yang menerjang kawasan pesisir Pantai Galesong di Desa Sampulungan, Takalar, Sulawesi Selatan, membuat kawasan tempat pemakaman rusak parah.

Dampak puncak abrasi mulai dirasakan warga sekitar sejak Desember 2017 lalu, disebabkan masifnya pengerukan pasir laut di pesisir Galesong.

Arus ombak yang besar terus menerjang serta mengikis bibir pantai hingga pekuburan. Saat ini panjang abrasi sudah mencapai 25 hingga 30 meter dari pesisir.

Selengkapnya... 

3. Ketika Tradisi Pernikahan 'Bajapuik' di Pariaman Perlahan Menghilang

ilustrasi Foto Pernikahan (iStockphoto)

Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), mengupayakan melindungi tradisi pernikahan "Bajapuik" atau prosesi menjemput pengantin laki-laki oleh pihak perempuan dengan menggunakan sejumlah uang di daerah itu.

Salah satu cara memberdayakan lembaga-lembaga "Niniak Mamak" atau tokoh adat suku Minangkabau.

Selain mengupayakan peran serta lembaga tokoh adat setempat, penyelamatan tradisi pernikahan bajapuik juga bisa dilakukan melalui model perlindungan budaya daerah yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.

Selengkapnya...

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya