Liputan6.com, Palembang - Kasus kriminal yang terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel) tidak pernah surut dari awal Januari hingga akhir tahun 2018.
Mulai dari kasus pembunuhan transpuan atau waria, istri bunuh suami karena Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), pembegalan sopir taksi online, rebutan penumpang bus berujung maut, bayi baru lahir dibunuh ibu kandungnya, hingga aksi bunuh diri satu keluarga.
Berikut 6 kasus pembunuhan yang menggegerkan warga Sumsel sepanjang tahun 2018.
Advertisement
Waria Tewas Mengenaskan di Tangan Teman Facebook-nya
Pada awal tahun 2018, warga Jalan KH Ahmad Dahlan, RT 33, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang, Sumsel, digegerkan dengan penemuan jenazah B alias Cika, pria yang berdandan seperti transpuan atau waria.
Korban ditemukan tewas bersimbah darah di dalam salon tempatnya bekerja sekitar pukul 11.00 WIB, pada hari Selasa, 16 Januari 2018.
Menurut Kiki, pemilik salon, sebelum ditemukan tewas mengenaskan, dia melihat korban tersebut sedang asyik berkomunikasi melalui telepon seluler dengan kekasihnya yang tinggal di Bangka, pada hari Senin (15/1/2018), pukul 18.00 WIB.
Baca Juga
Setelah diusut oleh pihak kepolisian, pria berusia 25 tahun tersebut ternyata dibunuh oleh HD, temannya yang baru dikenalnya melalui media sosial (medsos) Facebook.
HD yang awalnya menemui korban di salonnya, sempat dibujuk Cika untuk berhubungan intim. Diduga karena emosi, pelaku langsung menghabisi korban yang berasal dari Kabupaten Ogan Ilir Sumsel itu, dengan memukul korban menggunakan tabung gas dan menjerat leher korban di dalam salon.
Istri Bunuh Suami Setelah 22 Tahun Jadi Korban KDRT
Aksi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami Sc (37) berakhir tragis. Tak tahan menjadi korban KDRT selama 22 tahun, membuat SC nekat menghabisi suaminya sendiri, Is (39).
Suaminya yang temperamental dan keras kepala, selalu melakukan KDRT dengan memukuli Sc dan anak-anaknya tanpa belas kasihan.
Tindakan suaminya pun semakin menjadi, dengan mengencani Wanita Idaman Lain (WIL) tak jauh dari tempat tinggalnya. Pertengkaran yang diwarnai penganiayaan oleh suaminya membuat Sc gelap mata.
Warga Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya menghunuskan pisau ke tubuh suaminya, pada hari Rabu (7/3/2018) sekitar pukul 05.00 WIB.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bari Palembang untuk mendapatkan pertolongan. Karena takut suaminya akan membunuhnya usai sembuh, Sc kembali menancapkan pisau ke arah jantung suaminya hingga tewas, di dalam kamar rawat inap rumah sakit.
Advertisement
Empat Begal Bunuh Sopir Taksi Online di Palembang
TW (43), sopir taksi online Palembang yang sudah menghilang sejak hari Kamis (15/2/2018) akhirnya ditemukan.
Jenazah korban ditemukan tinggal tulang belulang di pinggiran sungai, di Parit 6 Sungai Dungun, Desa Muara Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin Sumsel, Jumat (30/2/2018).
Ayah dua anak ini menjadi korban begal empat orang pria, yang awalnya memesan jasa taksi online. Empat tersangka pembunuhan TW yaitu H, T, BI, dan P. Salah satu tersangka pembunuhan adalah mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, yaitu T.
Pada hari Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, tim Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel menangkap pelaku kedua yaitu BI alias Asep (20), di Jalan Letnan Simanjuntak, Kecamatan Kemuning Palembang.
"Otak perampokan dan pembunuhan ini adalah P, yang sudah ditembak mati. Para pelaku sangat sadis saat membunuh korban," katanya.
H sendiri ditembak mati oleh polisi di salah satu rumah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng) pada hari Rabu (11/4/2018). Tak lama kemudian, T didampingi keluarga dan kuasa hukumnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Rebutan Penumpang Bus Berujung Maut
Hanya karena masalah rebutan penumpang, membuat nyawa F (42), supir bus kota di Palembang harus melayang di tangan MS (30) dan IB alias GG (33).
Pembunuhan terjadi di Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan Seberang Ulu (SU) 1 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (25/5/2018) pagi.
Kedua pelaku merupakan kakak beradik yang juga melakoni profesi sebagai supir dan kernet bus kota jurusan Kertapati - Kilometer 12 Palembang. Awalnya MS merasa geram dengan F yang sering merebut penumpangnya.
MS pun mengajak kakaknya, GG untuk mengadang bus korban dan menemui F. Karena saling cekcok mulut, MS langsung naik pitam dan menusukkan pisau ke tubuh korban hingga tersungkur.
Lekat, saksi mata mengatakan, antara korban dan kedua tersangka ada dendam lama karena rebutan penumpang. Namun, dia tidak menyangka, dendam tersebut membuat rekan kerjanya tewas di dalam bus.
"Kedua pelaku kabur mengendarai bus mereka, saya langsung bawa Korban ke Rumah Sakit (RS) Bari Palembang. Saya merasa sedih, karena dia sudah meninggal dunia sebelum sempat dirawat di rumah sakit," katanya kepada Liputan6.com, Selasa (29/5/2018).
Advertisement
Bayi Malang Dibunuh Ibu Kandungnya Usai Dilahirkan
N (21), warga Kecamatan Mekakau Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel), sungguh tega membunuh bayinya yang baru saja dilahirkannya.
Bayi malang tersebut dibunuh secara sadis oleh ibu kandungnya di hari kedua Lebaran atau Idul Fitri 1439 Hijriah, Sabtu, 16 Juni 2018, sore. N yang takut menanggung malu karena hamil tanpa ada suami, tanpa pikir panjang langsung membunuh darah dagingnya.
Nyawa bayi mungil ini langsung melayang, setelah Nur menghunuskan senjata tajam ke beberapa bagian tubuh anak laki-lakinya ini.
Usai dibunuh, jasad bayi laki-laki itu dibuang tersangka di sekitar rumahnya. N sengaja membuang anaknya pada sore hari, karena suasana di sekitar rumahnya sedang sepi.
Pembunuhan sadis ini terbongkar setelah tetangga N menemukan jenazah bayi dengan kondisi mengenaskan, tak jauh dari rumah tersangka, pada Minggu (17/6/2018) pagi.
Saksi mata langsung melaporkan penemuan jenazah bayi ke Polres OKU Selatan. Tak lama kemudian, petugas kepolisian langsung menangkap N, yang terbukti membunuh bayinya sendiri usai melahirkan.
Aksi Bunuh Diri Satu Keluarga
Warga Palembang dibuat geger dengan pembunuhan satu keluarga di Bukit Sangkal Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Perumahan mewah ini langsung ramai oleh pihak kepolisian dan warga sekitar pada hari Rabu (25/10/2018).
Rumah dua lantai ini dihuni oleh FXO (45), MYL (45), serta kedua anaknya RF (18) dan KF (11). Diduga karena terjerat utang, FXO frustasi dan membunuh istri, kedua anaknya, serta dua ekor anjing peliharaannya pada Rabu dini hari.
RF dan KF dibunuh menggunakan senjata api jenis revolver di kamar anaknya masing-masing. Setelah itu, mantan pengusaha komputer di Palembang ini menembak mati istrinya MYL di atas ranjangnya.
Usai membunuh seluruh keluarganya, FXO diduga memilih bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya. Sebelum menembakkan diri, FX meninggalkan pesan terakhirnya. Pesan itu terdapat di lantai 2 rumah atau di kamar tidurnya.
"Aku sudah sangat lelah, maafkan aku. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku, Choky dan Snowy. Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini," tulisnya.
Simak videp pilihan berikut ini:
Advertisement