Berharap Kabar Baik dari Lima Pekerja Trans Papua di Nduga yang Masih Hilang

Aparat keamanan gabungan TNI/Polri saat ini masih melakukan pencarian terhadap lima karyawan PT Istaka Karya yang belum diketahui nasibnya, pascapenyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu 2 Desember.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2018, 23:04 WIB
Diterbitkan 08 Des 2018, 23:04 WIB
Pembangunan jalan Trans Papua. Dok Kementerian PUPR.
Pembangunan jalan Trans Papua. Dok Kementerian PUPR.

Liputan6.com, Jayapura - Aparat keamanan gabungan TNI/Polri saat ini masih melakukan pencarian terhadap lima karyawan PT Istaka Karya yang belum diketahui nasibnya, pascapenyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu 2 Desember 2018.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, pencarian masih dilakukan karena hingga kini belum diketahui keberadaan kelima karyawan PT Istaka tersebut.

Lima karyawan yang belum diketahui nasibnya usai penembakan di Nduga, yaitu M. Ali Akbar, Petrus Ramli, Hardi Ali, Simon Tandi, dan Riki Simanjuntak.

"Mudah-mudahan kelima karyawan dapat ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kamal di Jayapura, Sabtu (8/12/2018) dilansir Antara.

Dia mengatakan, karyawan PT Istaka yang berada di kamp di Distrik Yigi tercatat 28 orang, 16 orang di antaranya meninggal dalam insiden tersebut, termasuk satu staf BBPJN Papua.

Tujuh karyawan ditemukan selamat, tiga di antaranya masih dirawat di RS Caritas Timika.

Selain tiga karyawan Istaka, tercatat satu anggota Brimob yang terluka juga dirawat di rumah sakit tersebut.

Adapun nama-nama 16 jenazah korban KKB di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, yakni Agustinus T, Jepry Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus, M, Muh. Agus, Fais Syahputra, Yousafat, Aris Usi, Yusran, Dino Kondo, Markus Allo, Efrandy Hutagaol, Samuel Pakiding, Anugrah Tolu, Emanuel Beli Naikteas, dan Daniel Karre.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya