Hore, Ada 10 Ribu Hektare Tanah Gratis untuk Masyarakat Siak Riau

Masyarakat Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Siak akan mendapatkan 10.000 hektare tanah dari pemerintah.

oleh M Syukur diperbarui 10 Des 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2018, 14:00 WIB
Tanah untuk Siak
Masyarakat Siak Riau akan mendapatkan 10 ribu hektare tanah gratis (Liputan6.com / M.Syukur)

Liputan6.com, Siak - Dalam waktu dekat masyarakat Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Siak akan mendapatkan 10.000 hektare tanah gratis dari pemerintah. Ini merupakan bagian dari program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) dan akan diserahkan langsung Presiden Joko Widodo.

"Penyerahan menunggu jadwal dari Presiden, dalam waktu dekat," kata Bupati Siak yang juga Gubernur Riau terpilih, H Syamsuar di Kabupaten Siak beberapa waktu lalu.

Syamsuar menjelaskan, dulunya 10.000 hektare tanah itu dipakai PT Makarya Eka Guna dengan sistem hak guna usaha (HGU). Perusahaan sempat meminta perpanjangan tapi ditolak karena lokasinya berada di tanah gambut.

Syamsuar menegaskan, tanah gambut tidak boleh lagi dipakai perusahaan untuk menanam hutan tanaman industri (HTI), begitu juga dengan kelapa sawit. Oleh karena itu, perusahaan tadi terpaksa melepas konsesinya dan masuk ke program TORA.

"Perusahaan ini dulu HGU sawit, tapi ditanami hutan. Itu juga tidak boleh lagi, takutnya terjadi kebakaran hutan," tegas Syamsuar.

Tak hanya soal TORA, Syamsuar juga tengah giatnya mengajak masyarakat untuk meremajakan perkebunan kelapa sawit, tentunya tidak berada di lahan gambut. Untuk di Riau, Syamsuar menyebut Presiden Joko Widodo menargetkan 25.000 hektare.

"Kalau di Siak sudah 100 hektare berjalan, nanti ada lagi 1.000 hektare tapi belum berjalan. Ini yang akan saya cek nanti," kata Syamsuar.

Syamsuar menyatakan, peremajaan sawit merupakan program nasional. Hingga Desember ini jumlahnya di Riau diharap lebih meningkat, di mana Syamsuar akan mengumpulkan kepala desa, camat hingga dinas terkait.

"Masyarakat agar tidak takut meremajakan kebun sawitnya, ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Makanya saya minta kerjasama bank untuk mempermudah masyarakat soal pinjaman," harap Syamsuar.

Bagi kebun masyarakat yang bekerjasama dengan perusahaan atau plasma, Syamsuar meminta koorporasi membantu dan menalangi dulu soal pendanaan. Misalnya plasma PT Perkebunan Nusantara ataupun swasta seperti PT Asian Agri di Siak.

"Selesaikan dulu agar masyarakat tidak ragu meremajakan sawitnya," kata Syamsuar.

Di Siak sendiri, Syamsuar menyebut sudah ada desa yang berhasil meremajakan sawitnya. Desa ini berada di Kecamatan Kerinci Kanan yang sejak 2016 tahun menebang pohon sawit tua lalu menanam baru.

Menurut Syamsuar, peremajaan dengan kerjasama Asian Agri itu sukses dan diharap dicontoh oleh desa lainnya. Syamsuar juga ikut melakukan panen perdana bersama puluhan masyarakat lainnya yang tergabung dalam KUD Mulus Rahayu.

"Sudah mulus, Rahayu lagi. Yang tinggi-tinggi itu tebang saja lagi biar lebih produktif," seloroh Syamsuar.

Panen ini juga dihadiri Head of Plantation Asian Agri Omri Samosir, Ketua KUD Mulus Rahayu, Pawito Saring, kepala dinas terkait, camat, kepala desa dan tamu undangan lainnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya