Mengintip Sibuknya KAI Daop 5 Purwokerto Jelang Natal dan Tahun Baru

PT KAI juga mewaspadai kemungkinan bencana di jalur-jalur kereta api menjelang masa angkutan Natal dan tahun baru 2019

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 14 Des 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2018, 08:00 WIB
Kereta melintas. (Foto: Liputan6.com/PT KAI Daop 5 PWT/Muhamad Ridlo)
Kereta melintas. (Foto: Liputan6.com/PT KAI Daop 5 PWT/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purwokerto - Sebentar lagi masyarakat Indonesia merayakan dua momentum besar, Natal dan tahun baru 2019. Sebagaimana lazimnya libur panjang akhir tahun, manajemen transportasi massal, termasuk kereta api pun dibuat sibuk.

Secara nasional, tahun ini, diperkirakan penumpang kereta api bakal naik kisaran empat persen dibanding masa angkutan Natal dan tahun baru atau nataru 2018. Karenanya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah jumlah kereta api yang dioperasikan.

Di Jawa Tengah, PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto menambah sebanyak delapan kereta yang diberangkatkan atau berakhir di wilayah ini selama masa angkutan Natal dan tahun baru 2019.

Kedelapan kereta tambahan itu adalah, KA Purwojaya tambahan relasi Cilacap-Kroya-Gambir pergi pulang (PP), KA Sawunggalih tambahan, relasi Kutoarjo-Pasarenen PP, KA Kutojaya Utara tambahan relasi Kutoarjo-Pasarenen PP, dan KA Kutojaya Selatan, dan relasi Kutoarjo-Kiaracondong Bandung PP.

Selain itu, juga ada perjalanan 18 KA tambahan yang melewati wilayah Daop 5 Purwokerto, yaitu, KA Argo Lawu fakultatif, relasi Solo-Gambir PP, KA Argo Dwipangga fakultatif, relasi Solo-Gambir PP, KA Taksaka pagi tambahan, relasi Yogya-Gambir PP, KA Taksaka malam tambahan, relasi Yogya-Gambir PP.

“Kemudian, KA Gajayana tambahan, relasi malang-gambir PP, KA Lodaya tambahan, relasi Solo-Bandung PP sebanyak dua kali, KA Pasundan Tambahan, relasi Surabaya-Kiaracondong, Bandung PP, serta KA Mataram Premium relasi Lempuyangan-Pasarenen PP,” kata juru bicara PT KAI Daop 5 Purwokerto, Rabu, 12 Desember 2018.

Kereta-kereta itu akan beroperasi selama masa angkutan natal dan tahun baru 2019 ditetapkan selama 18 hari yakni mulai tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.

15 Titik Rawan Bencana Wilayah Daop 5 Purwokerto

Jembatan kereta di Sungai Serayu, Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Jembatan kereta di Sungai Serayu, Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Penambahan kereta ini otomatis membuat jumlah kereta yang melintas di wilayah Daop 5 Purwokerto bertambah padat. Pada hari biasa, KA berangkatkan dan berakhir di Daop 5 Purwokerto ada 26 KA, sedangkan KA dari Daop lain sebanyak 54 KA. Dan perjalanan KA barang sebanyak 34 KA. Total perjalanan KA dalam 1 hari sebanyak 114 KA.

“Berarti jumlahnya ditambah delapan kereta yang berangkat dan berakhir di Purwokerto, serta 18 kereta yang melintas di Purwokerto. Jumlah 140 kereta per hari,” dia menjelaskan.

Selain menyiapkan kereta tambahan, PT KAI juga mewaspadai kemungkinan bencana di jalur-jalur kereta api. Pasalnya, di wilayah Daop 5 Purwokerto, terdeteksi 15 titik rawan bencana banjir dan longsor.

“Karena kondisi daerah yang sebagian berbukit dan sungai,” jelasnya.

Untuk itu, Daop 5 menyiapkan alat material untuk siaga (Amus) antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, dan balat siaga lainnya.

Amus tersebut disiagakan di 20 lokasi yang telah ditentukan, termasuk menempatkan penjaga daerah rawan di 5 titik sepanjang jalur antara Maos-Banjar beserta tim flying gank (unit reaksi cepat). Selain itu, juga ada tambahan penjaga perlintasan KA tambahan di 11 lokasi yang dinilai ramai dan rawan.

PT KAI Daop 5 juga telah menyiapkan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan liburan Nataru. Seluruh pegawai KAI dimaksimalkan untuk membantu kelancaran pelayanan di stasiun-stasiun.

Tahun ini, Kai Daop 5 Purwokerto melibatkan sebanyak 2.011 personel, yang terdiri dari pekerja di Daop 5 Purwokerto dan bantuan personil dari TNI dan POLRI. Dari jumlah itu, sebanyak 427 orang di antaranya adalah personel keamanan.

“Personel keamanan akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta,” ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya