Jembatan Darurat Jadi dalam Semalam, Akses Gunung Sitoli - Nias Kembali Normal

Pemasangan jembatan "bailey" untuk akses Gunung Sitoli - Nias berlangsung selama lebih kurang 12 jam. Kini, sudah bisa dilewatin kendaraan roda dua dan empat.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2018, 19:02 WIB
Diterbitkan 24 Des 2018, 19:02 WIB
Jembatan Timbang
Ilustrasi Foto Jembatan Timbang (iStockphoto)

Liputan6.com, Nias - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias menyatakan akses jalan dari Gunung Sitoli menuju Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara makin lancar setelah pemasangan jembatan "bailey" di Desa Hiliweto, Kecamatan Gido selesai.

Kepala BPBD Kabupaten Nias Elizaro Waruwu yang dihubungi dari Medan, Senin (24/12/2018) pagi, mengatakan arus lalu lintas dari Kabupatena Nias-Kabupaten Nias Selatan dan sebaliknya cukup aman dan tidak ada kendala.

Sejak Sabtu, 22 Desember 2018, hingga Senin pagi, arus kendaraan dari kedua kabupaten di Kepulauan Nias itu, tidak ada hambatan lagi atau sudah seperti biasanya.

"Aktivitas masyarakat dan kegiatan perekonomian di kedua daerah tersebut, tetap berjalan dengan baik, dan tidak ada gangguan," ujar Elizaro, dilansir Antara.

Ia menyebutkan pengerjaan jembatan "bailey" dilaksanakan pada Sabtu malam (22/12/2018) sekitar pukul 22.00 WIB dan selesai Minggu (23/12/2018) pukul 09.00 WIB.

Pemasangan jembatan "bailey" berlangsung selama lebih kurang 12 jam. "Pemasangan jembatan 'bailey' sangat cepat dan sukses, serta dikerjakan oleh kontraktor yang berpengalaman dan dibantu TNI-Polri," ucap dia.

Ia menjelaskan pemasangan jembatan "bailey" untuk menggantikan jembatan darurat yang ambruk dan digantikan dengan tatanan batang pohon kelapa.

Namun, jembatan darurat itu hanya mampu dilewati kendaraan roda dua dan tidak diizinkan untuk dilalui kendaraan roda empat.

"Saat ini, jembatan "bailey" itu, sudah dapat dilewati kendaraan roda dua dan roda empat," katanya.

Akses Sempat Putus Total

Jembatan kuno
Ilustrasi jembatan kuno terbuat dari tali yang membentang sampai ke hutan rimba.

Sebelumnya, akses jalan dari Kota Gunung Sitoli-Kabupaten Nias hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, setelah dibangun secara gotong royong jembatan darurat oleh TNI-Polri dibantu masyarakat.

Jembatan darurat itu belum dapat dilalui kendaraan roda empat, seperti mobil dan bus angkutan umum. Jembatan darurat itu terbuat dari batang pohon kelapa dengan ukuran panjang lebih kurang delapan meter dan lebar empat meter dan dikerjakan Rabu, 19 Desember 2018, sekitar pukul 18.00 WIB.

Jembatan darurat tersebut dibangun di lokasi jembatan yang ambruk di Desa Hiliweto, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias.

Kendaraan roda dua maupun roda empat dari Kabupaten Nias Selatan tujuan Kabupaten Nias bisa melalui akses jalan di Kecamatan Lolowau. Kendaraan dari Kabupaten Nias Barat tujuan Kabupaten Nias juga dapat menggunakan akses jalan melalui Kecamatan Lolo Fitu Moi.

Namun akses jalan dari Kota Gunung Sitoli menuju Desa Hiliweto putus total karena jembatan darurat penghubung ambruk. Tidak ada korban dalam kejadian itu.

Jembatan darurat ambruk ketika satu truk yang mengangkut beton untuk pembangunan jembatan di Nias Selatan melintas. Truk pengangkut beton jembatan itu juga ikut jatuh ke sungai bersamaan dengan ambruknya jembatan, sedangkan sopirnya luka ringan.

Antrean kendaraan yang hendak lewat jembatan itu tidak bisa dihindarkan, mencapai lebih kurang satu kilometer.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya