Liputan6.com, Rokan Hilir - Awal tahun 2019 di Riau disambut dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tak kurang dari 15 hektare areal gambut di Kabupaten Rokan Hilir menjadi abu karena dijilat api sejak 1 Januari 2019.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edward Sanger dikonfirmasi tak menampik adanya kebakaran ini. Dia menyebut tim gabungan TNI, Polri serta Manggala Agni sudah ke lokasi menjinakkan api.
"Cukup kaget, baru 48 jam tahun 2019 ada kabar lahan terbakar. Ini harus diinvestigasi, harus ditemukan siapa pelakunya," kata Edward geram, Rabu (2/1/2019) petang.
Advertisement
Baca Juga
Dia berharap kebakaran di Rohil tidak meluas ke lahan lainnya. Hal ini juga disebutnya sebagai dasar ataupun pertimbangan nantinya agar segera menetapkan status siaga karhutla.
"Kita lihat perkembangan ke depan, nanti juga saya akan koordinasi dengan BMKG (terkait penetapan status siaga karhutla). Tahun lalu penetapan dilakukan awal tahun supaya tak menimbulkan asap," katanya.
Sebelumnnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak empat titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
"Hari ini terpantau empat titik panas di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir. Ini titik panas pertama di tahun 2019," kata Staf Analisis BMKG Pekanbaru, Bibin.
Â
Penyebab Titik Api
Dia mengatakan dari empat titik panas tersebut, dua di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Kedua titik api itu menyebar di Kecamatan Tanah Putih Rokan Hilir dan terpantau satelit Terra dan Aqua sejak Rabu pagi tadi.
Lebih jauh, ia menganalisis bahwa titik-titik api yang terpantau di awal tahun 2019 ini merupakan akibat minimnya hujan yang terjadi di wilayah tersebut dalam satu dasarian terakhir. Dasarian merupakan istilah yang digunakan BMKG untuk menunjukkan rentang waktu 10 hari.
"Analisa kita dalam satu dasarian terakhir memang sangat minim hujan di Rohil," ujarnya.
Untuk itu, ia meminta agar hal tersebut dapat diantisipasi karena kemungkinan munculnya titik panas dan titik api lainnya cukup tinggi di awal tahun ini.
Provinsi Riau pada 2018 lalu berhasil menekan angka karhutla dan mencegah terjadinya bencana kabut asap. Meski begitu, sedikitnya 5.000 hektare lebih lahan di wilayah itu hangus terbakar. Rokan Hilir merupakan salah satu wilayah yang mengalami kebakaran terhebat sepanjang tahun 2018 lalu.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement