Menikmati Sejarah Batik di Trupark Museum Cirebon

Pengunjung Trupark Museum Cirebon akan mendapat suasana berbeda mulai dari edukasi tentang batik hingga berselfie ria

oleh Panji Prayitno diperbarui 04 Jan 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 07:00 WIB
Menikmati Sejarah Batik di Trupark Museum Cirebon
Alat Cap Batik salah satu spot yang dipamerkan pengelola Trupark Museum Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Batik menjadi bagian dari catatan panjang sejarah perkembangan peradaban Cirebon. Warisan seni tersebut menjadi bagian dari daya tarik wisata di Pantura Jawa Barat.

Trusmi Park (Trupark) Museum menjadi salah satu lokasi tepat untuk mengetahui sejarah Batik Cirebon. Berada di kawasan BT Trusmi Grup Desa Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.

Di museum pengunjung diajak menikmati wisata sejarah dan pengetahuan tentang batik. Pengunjung akan mendapatkan sensasi berbeda ketika memasuki museum Batik Cirebon.

"Di dekat pintu masuk pengunjung diajak berkenalan dengan Cirebon lebih dahulu. Setelah itu ada 500 topeng Cirebon yang disusun secara artistik menggambarkan ciri khas lima karakter Topeng Cirebon," ujar Guest Servis Trupark Museum Yosi Risdianto, Kamis (3/1/2019).

Dia menjelaskan konsep Trupark Museum Cirebon mengajak pengunjung untuk berwisata edukasi mengenaik batik. Selain itu, di dalam museum pengunjung bisa mengabadikan momen mereka dengan swafoto.

Pengunjung juga dapat menikmati suasana Kota Cirebon tempo dulu melalui foto yang dipamerkan. Setelah itu, pengunjung dapat melihat langsung bentuk dari cap batik.

Dia mengatakan, cap batik merupakan merupakan alat yang untuk membuat batik cap.

"Ada juga pop art seni rupa yang dituangkan ke dalam patung manequin. Ada alat tenun, diorama dan lain sebagainya ada di Trupark Museum," kata dia.

Video Mapping

Menikmati Sejarah Batik di Trupark Museum Cirebon
Video Mapping berisi seni grafis mengambil pola batik menyuguhkan suasana berbeda bagi pengunjung Trupark Museum Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Di lantai dua, pengunjung akan disuguhkan dengan mading yang berisi alat perlengkapan membatik sehari-hari. Setelah itu, pengunjung juga bisa melihat berbagai motif batik Cirebon mulai dari klasik hingga kontemporer.

Sensasi berbeda akan dirasakan pengunjung setelah menikmati mading perlengkapan dan motif batik. Pengunjung akan memasuki ruangan gelap untuk melihta video mapping berisi seni grafis dengan pola batik.

"Setelah keluar dari ruangan video mapping, pengunjung dapat menikmati suasana membatik ala pengrajin Batik Cirebon. Mulai dari membuat pola sampai pewarnaan dan penjemuran," sebut dia.

Di samping kawasan membatik, pengunjung dapat mengabadikan momen foto di dinding kamuflase dengan motif batik. Di akhir perjalanan, pengunjung diarahkan masuk ke mini theater untuk melhat film pendek tentang Batik Cirebon.

"Nah yang ruangan audio visual ini bukan sekedar video tapi pengunjung diajak berbicara dengan batik. Apakah aku dikenal sama kalian apakah aku dihargai kalian padahal namaku lebih harum di negeri orang," kata dia.

Yosi berharap, Trupark Museum membuka wawasan masyarakat tentang proses pembuatan batik. Keberadaan Trupark Museum juga menjadi bagian dari kampanye BT Trusmi Grup untuk tidak malu mengenakan batik.

Sementara itu, tiket masuk ke Trupark Museum Cirebon seharga Rp 50 ribu per orang untuk umum, pelajar Rp 35 ribu saat hari kerja. Sedangkan untuk hari libur, harga tiket ke Trupark Museum Rp 60 ribu untk umum dan Rp 45 ribu untuk pelajar.

"Ada potongan harga tiket masuk Rp 10 ribu bagi pengunjung yang menunjukkan bukti belanja di showroom BT Trusmi Grup," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya