Teror Serangan Datuk Belang Jelang Malam di Aceh Timur

Sapto mengimbau masyarakat di kawasan tersebut tidak beraktifivitas di dalam atau perbatasan hutan menjelang sore hari, dalam beberapa hari ini. Jika terpaksa, maka harus ditemani oleh orang lain.

oleh Rino Abonita diperbarui 07 Jan 2019, 01:02 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2019, 01:02 WIB
Harimau Sumatera
Seekor harimau Sumatera (Adrian DENNIS/AFP)

Liputan6.com, Aceh - Seekor harimau memangsa hewan ternak milik warga di salah satu desa yang ada di Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Satu ekor sapi dilaporkan mati dengan kondisi isi perut meluber.

Peristiwa itu diketahui setelah warga dari desa tetangga melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Penyerangan diduga terjadi pada Sabtu 5 Januari 2019, menjelang malam.

"Dalam keadaan mati dan perut sapi tersebut dalam keadaan robek akibat di mangsa oleh harimau liar," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kapolsek Serbajadi, AKP Ahmad Yani kepada Liputan6.com, Minggu (6/1/2019).

Menurut Yani, jarak lokasi kejadian jauh dari pemukiman warga. Perlu tiga kilometer perjalanan menuju lokasi dimana sapi tersebut diserang Datuk Belang.

"Menurut informasi yang diperoleh dari warga, sapi yang di mangsa harimau sebanyak dua ekor, tapi yang satu ekor dilepaskan," ungkap Yani.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Sapto Aji Prabowo mengaku belum mendapat hasil pengecekan di lapangan (ground check) lebih lanjut mengenai penyerangan harimau.

Dia mendapat laporan dari Petugas BKSDA resort setempat, tadi malam. Dalam pola penanganan tergantung hasil ground check. Untuk mengusir hewan yang dilindungi tersebut, bisa dengan ronda atau dengan menggunakan jasa pawang harimau.

"Kalau tidak mempan, kita akan datangkan pawang yang juga anggota BKSDA untuk melakukan ritual pengusiran harimau," ujar Sapto kepada Liputan6.com.

Sapto mengimbau masyarakat di kawasan tersebut tidak beraktifivitas di dalam atau perbatasan hutan menjelang sore hari, dalam beberapa hari ini. Jika terpaksa, maka harus ditemani oleh orang lain.

"Kepada masyarakat, tidak melepas ternak di kebun dekat hutan. Dikandangkan kalau bisa," tegasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya