6 Daerah Ini Juara Inovasi Digital

Tren digital tak bisa dibendung. Daerah-daerah harus memanfaatkan jika ingin maju pesat.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 14 Jan 2019, 02:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2019, 02:00 WIB
Digital Performance
Ilustrasi digital performance. Dok: itonixs.com

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah daerah di Indonesia dinilai berhasil memanfaatkan tren digital dewasa ini. Indikatornya antara lain melihat pesatnya pertumbuhan rintisan bisnis digital (startup) serta adanya dukungan pemerintah daerah setempat.

Keenam daerah itu yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Malang, Bali, Banyuwangi. "Kemajuan digital daerah-daerah itu tergantung beberapa parameter, antara lain mindset pemerintah, kemampuan para sumber daya manusianya, dan infrastruktur pendukung, " kata Konsultan Bisnis Digital, Tuhu Nugraha, dilansir Antara, Minggu 13 Januari 2019.

Jabodetabek menjadi juara bisnis digital karena pusat ekonomi, pemerintahan dan juga SDM terbaik seluruh Indonesia berkumpul di daerah ini.

"Inovasi terbaru hingga perusahaan rintisan digital banyak tumbuh. Dari empat perusahaan startup Unicorn Indonesia, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan Go-Jek semua berbasis di Jakarta," katanya.

Bandung sejak dulu dikenal sebagai kota yang kreatif dan inovatif. Bandung memiliki banyak kampus ternama seperti ITB, UNPAD, UNPAR dan berbagai kampus lainnya yang kemudian jadi motor penggerak inovasi terutama di industri digital.

Tuhu Nugraha mengatakan Bandung dan Jawa Barat memiliki pemimpin yang sangat berpengaruh pada tumbuhnya sektor digital. "Ridwan Kamil membangun sistem open data berbasis internet untuk mendorong inovasi dan kreativitas di Bandung. Perusahaan startup berbasis digital juga banyak sekali bermunculan di kota Bandung," katanya.

Sementara, Yogyakarta dikenal sebagai kota mahasiswa, jadi salah satu tujuan favorit mahasiswa di Indonesia. Jumlah kampus yang ada di Yogyakarta memang istimewa banyaknya, dengan UGM sebagai favorit utama. Ini jadi salah satu pendorong tumbuhnya ekonomi digital di Yogyakarta.

"Yogyakarta menjadi kota 'outsourcing' pengembangan piranti lunak oleh perusahaan-perusahaan berbasis teknologi di Indonesia, bahkan mancanegara. Pertimbangan utamanya biaya yang lebih murah, karena biaya hidup yang relatif lebih rendah, " katanya.

Malang menjadi kota yang saat ini cukup dinamis, sekali lagi pendorong utamanya adalah banyaknya mahasiswa yang memilih bersekolah di Malang. Mereka kuliah di Malang, lalu banyak membuat perusahaan berbasis digital. Malang saat ini sudah menyusul Yogyakarta sebagai tujuan tempat pengembangan piranti lunak, karena biaya yang lebih rendah dan SDM yang melimpah.

Bali menjadi daerah berikutnya yang menjadi juara digital. Posisi Bali yang jadi tujuan favorit para turis asing, ternyata berdampak juga pada pengembangan ekonomi digital di sana, katanya.

"Ubud menjadi salah satu tempat favorit bagi para inovator digital untuk tinggal, dan mengembangkan bisnis digitalnya, atau menjadi lokasi program akselerasi bisnis dan lain-lain," ujarnya.

Sedangkan, Banyuwangi adalah contoh lain yang sangat unik. Kota ini menjadi salah satu juara digital, karena komitmen dan visi yang sangat kuat dari kepala daerahnya.

"Banyuwangi banyak sekali melakukan terobosan terkait digital, misalnya kerjasama dengan Go-Jek untuk layanan publik misalnya pengantaran obat. Lalu kerja sama pemda dengan Ruang Guru, untuk memberikan kesempatan masyarakat di desa belajar via online,' katanya.

Tuhu Nugraha berharap daerah-daerah segera menyusul, karena tren digital ini tak bisa ditolak dan sangat potensial.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya