Liputan6.com, Palangka Raya - Sore itu, air mata Harlina (16), anak semata wayang penderita obesitas Titi Wati (37), tampak mengucur deras. Tak disangka bakti gadis yang tengah beranjak dewasa itu untuk merawat sang ibunda berbuah manis.
Gadis berdarah Dayak ini memilih berhenti sekolah di Madrasah Tsanawiyah Fathul Jannah (setingkat SMP) enam tahun lalu demi menjaga sang ibu yang tengah sakit karena menderita obesitas. Pengorbanan ini rupanya diapresiasi Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
Advertisement
Baca Juga
Ceritanya, Selasa, 15 Januari 2019 sore, sesaat puluhan wartawan yang sejak pagi meliput persiapan operasi Titi Wati hendak berkemas pulang usai jumpa pers dengan tim dokter, tiba-tiba Gubernur Kalteng Sugianto Sabran datang ke RSUD Dorrys Sylvanus Palangka Raya.
Kedatangan orang nomor satu di Kalteng ini tidak bersama sang istri Yulistri Ivo Azhary kerena ia sudah lebih dulu menengok Titi Wati tadi pagi. Kepada wartawan, Sugianto mengungkapkan pertemuannya dengan Herlina, anak Titi Wati.
Dalam pembicaraan itu, ia sempat bertanya kepada sang gadis, apakah mau melanjutkan sekolahnya atau berdagang. Dan ternyata, menurut Sugianto, sang anak lebih memilih untuk berdagang ketimbang melanjutkan sekolahnya.
"Saya bilang kepada dia, ini atas bakti kamu kepada orangtua, saya bantu Rp 200 juta untuk modal dagang,"ujarnya.
Selain bertemu Herlina, Gubernur yang didampingi Direktur RSUD Dorrys Sylvanus Yayuk Indriaty, Wakil Direktur Bidang Kemitraan dan Pendidikan Theodorus Sapta Atmaja, serta dokter bedah juga sempat mengunjungi ruangan Titi Wati yang tengah pemulihan usai dioperasi.
"Nantinya semua biaya akan kita tanggung semuanya,"ujarnya.
Gubernur juga berpesan kepada para bupati di 14 kabupaten/kota Se-Kalteng untuk memberikan bantuan kepada pasien yang tak mampu."Karena tugas pemerintah itu adalah melayani masyarakat yang tak mampu,"Â dia menegaskan.
Â
Simak video pilihan berikut ini: