Nasi Bungkus Misterius Bawa Petaka bagi Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu

Sebuah mobil berpelat merah mengantarkan sekitar 200 nasi bungkus itu untuk pengungsi gempa dan tsunami Palu. Pemberi nasi bungkus langsung pergi tanpa memberikan identitas.

oleh Apriawan diperbarui 21 Jan 2019, 10:02 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 10:02 WIB
Puluhan Pengungsi di Palu Keracunan Makanan
Sebanyak 35 orang pengungsi di Palu keracunan makanan. (Liputan6.com/Apriawan)

Liputan6.com, Palu - Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Mungkin pepatah ini bisa menggambarkan kondisi sekelompok orang yang mendiami posko pengungsian di Kelurahan Tipo, Kota Palu. Pasalnya, puluhan warga pengungsi korban gempa dan tsunami Palu ini terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Anutapura Palu akibat keracunan makanan pada Sabtu, 19 Januari 2019 sekitar pukul 18.05 Wita.

Menurut keterangan salah satu saksi di tempat pengungsian di kelurahan Tipo, tidak ada koordinasi tentang nasi bungkus yang masuk di tempat pengungsiannya. Namun, ada sebuah mobil Suzuki APV pelat merah kode B datang membawa dua kantong plastik besar yang diperkirakan berisi sekitar 200 nasi bungkus.

Paket tersebut diterima oleh salah seorang pengungsi. Setelah menurunkan nasi, mobil tersebut langsung pergi.

Kapolres Palu AKBP Mujianto S.l.K membenarkan adanya kejadian tersebut. "Anggota kami masih melakukan pendataan jumlah korban, sementara 35 orang yang terdiri dari 17 anak-anak dan sisanya orang dewasa," ujar dia. Dari 35 orang korban 13 korban di antaranya terpaksa rawat inap akibat kondisi yang cukup parah.

"Kami sudah mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium Dinas Kesehatan Kota Palu dan kami masih melakukan proses penyelidikan hingga saat ini," Mujianto menegaskan.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat Kota Palu yang masih berada di tempat pengungsian berhati-hati apabila ada orang memberikan makanan dan sumbangan. Penerima harus mencatat identitas penyumbang untuk mempermudah mencari orang tersebut jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya