Jelang Imlek, Klenteng Tjoe Hwie Kiong Dihiasi Ratusan Lampion

Menyambut datangnya Imlek, Kltenteng Tri Darma Tjoe Hwie Kiong makin cantik dengan hiasan ratusan lampion.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 25 Jan 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 19:00 WIB
Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri
Foto: Dian Kurniawan/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Kediri - Menyambut datangnya Imlek, Kltenteng Tri Darma Tjoe Hwie Kiong makin cantik dengan hiasan ratusan lampion. Bagi kepercayaan Konghucu, lampion merupakan simbol harapan datangnya kebahagiaan, kemakmuran, kesuksesan, melimpahnya rezeki di tahun yang akan datang.

Halim Prayogo selaku Tata Usaha Klenteng Tjoe Hwie Kiong kepada Liputan6.com mengatakan, pemasangan lampion tersebut merupakan persiapan klenteng dalam menyambut tahun baru Imlek ke 2570 yang tinggal menyisakan waktu beberapa hari lagi.

"Supaya orang-orang bisa senang merayakan kebersamaan, lampion lampion ini mempunyai arti kebahagiaan," tutur Halim Prayogo.

Sementara itu, saat masuk ke kawasan klenteng, ada pemandangan unik di halaman luar klenteng Tri Darma Tjoe Hwie Kiong. Patung berukuran hampir 5 meter berdiri kokoh menghadap ke sungai Brantas menyita perhatian pengunjung. Patung tersebut terbuat dari batu alam yang memiliki keunggulan dibandingkan batu lainya.

Meski diguyur hujan deras dan terkena terik panas matahari, namun batu ini sama sekali tidak terkikis dan berlumut, bahkan pada malam hari patung tersebut tampak terlihat bercahaya dari kejauhan. P

"Patung itu tuan rumah di sini, Dewi yang dimuliakan, disembayangi. Para dewa-dewi tuan rumah di sini bernama Ma Cow Diang Sa Semu. Leluhur di sini," ungkap Halim.

Ritual Imlek

Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri
Foto: Dian Kurniawan/ Liputan6.com.

Prosesi ritual menyambut tahun baru Imlek sampai dengan penyelenggaraan Cap Gomeh di Klenteng Tjoe Hwi Kiong dimulai tanggal 29 Januari 2019. Ritual persembayangan dimulai dari momentum peringatan kepada dewa-dewi yang naik ke langit untuk menyatakan hasil kebaikan manusia dilaporkan ke Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, dilaksanakan juga ritual memandikan patung maupun pusaka milik para dewa-dewi di dalam klenteng.

"Ada lebih dari 20 pusaka, kalau patung dewa-dewi lebih banyak lagi. Tanggal 4 kita menyambut jelang tahun baru Imlek. Tahun baru Imlek sendiri tanggal 5 Februari," paparnya.

Patung Ma Chow dan tempat utama persembayangan yang menghadap ke arah Sungai Brantas mengandung makna jika Ma Chow memiliki arti Dewi Air.

"Menghadap ke air, beliau pun juga penolong masyarakat di laut. Para nelayan jaman dahulu pemujaanya kepada dewi laut, supaya mereka mendapatkan rejeki apa yang dihasikan dilaut. Tetapi dia juga tidak lupa sembayang kepada Tuhan Yang Maha Esa pencipta langit dan bumi, istilahnya Ma Chow adalah perantaranya orang suci," katanya menjelaskan.

Klenteng Tjoe Hwie Kiong sendiri merupakan kelenteng yang diperuntukan bagi tiga penganut kepercayaan, yakni Tao, Buddha, dan Konghucu. Klenteng yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Kota Kediri ini telah berusia ratusan tahun, dan statusnya sudah menjadi bangunan cagar budaya yang dilindungi undang-undang. 

Saat ditanya tentang hoki di tahun yang baru, Halim mengatakan, tahun baru Imlek yang bertepatan dengan tahun babi tanah mempunyai petuah bahwa manusia harus bekerja lebih keras, tidak boleh malas untuk menghadapi tantangan ke depan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya