Menilik Sumber 52 Kali Gempa yang Guncang Kepulauan Mentawai Kemarin

Dari 52 gempa tersebut sebanyak enam gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 dan 46 lainnya dibawah magnitudo 5.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2019, 10:01 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2019, 10:01 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Padang - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 52 gempa mengguncang Mentawai, Sumatera Barat pada Sabtu hingga pukul 21.00 WIB.

"Dari 52 gempa tersebut sebanyak enam gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 dan 46 lainnya dibawah magnitudo 5 ," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang, Sabtu 2 Februari 2019.

Ia menyampaikan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi termasuk dalam klasifikasi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.

"Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik," kata dia dilansir Antara.

Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Solok II-III MMI Padang, Pariaman, Painan III-IV dan Kepulauan Mentawai (Tua Pejat,Pagai Selatan) IV-V MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," ujar dia.

Sementara salah seorang warga Pesisir Selatan Joni mengatakan gempa dirasakan cukup keras di Surantih.

Sedangkan Warga Padang Andri mengatakan gempa dirasakan cukup kuat di kawasa Lubuk Begalung Padang. Namun berdasarkan pantauan di jalan raya di Padang aktivitas masyarakat tetap berjalan normal.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya