Liputan6.com, Kebumen - Siapa pun yang telah berkeluarga pasti paham dengan repotnya ibu yang mengasuh bayi dan balita. Di sela kesibukannya, ia mesti selalu ada untuk sang buah hati.
Tersebutlah, Wildan, bocah berusia dua tahun di Desa Peniron Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Sebagaimana anak seusianya, bocah ini sedang berada di masa emas tumbuh kembang anak.
Nasib memang tak bisa diraba. Bocah tak berdosa ini meninggal dunia secara tragis. Ia tenggelam di kolam yang biasa digunakan untuk mencuci.
Advertisement
Peristiwa ini diceritakan bukan untuk mencari siapa yang salah. Namun, barangkali, kisah ini bisa menjadi peringatan agar orangtua lebih memperhatikan anak-anaknya, apalagi jika di sekitar rumah ada tempat-tempat yang berpotensi berbahaya.
Baca Juga
Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Suparno mengatakan, Selasa pagi, ibunda Wildan, Siti Fatayatun (35) dan kakak perempuannya Nur Ngatiqoh (15) mencuci baju di kolam.
Mereka ditemani oleh Wildan, adik kecil yang baru berusia dua tahun. Sembari mencuci, tak sekejap pun mereka lalai memperhatikan anak yang sedang berada di masa keingintahuan yang besar ini. Tentu mereka khawatir Wildan tercebur dan tenggelam jika tak terus dipantau.
Saat akan menjemur, Wildan mendadak menangis. Kemudian oleh ibunya, bocah ini ditidurkan di kamarnya.
"Saat belum kejadian, korban ini menangis dan selanjutnya ditidurkan oleh ibunya. Setelah tertidur, korban ditinggal menjemur pakaian di halaman rumah," katanya, menjelaskan peristiwa tenggelamnya balita ini kepada Liputan6.com.
Seorang ibu yang tengah mengasuh anaknya tak berarti terbebas dari pekerjaan rumah tangga. Usai menidurkan Wildan, Siti pun melanjutkan menjemur pakaian.
Â
Kakek 80 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia di Kolam
Semua pekerjaan itu tuntas sekitar pukul 11.30 WIB. Lantas, Siti menengok anak bungsunya yang sebelumnya tengah tertidur. Namun, Wildan tak ditemukan.
Siti dan Nur Ngatiqoh sempat mencari Wildan di tiap pojok rumah. Namun, anak yang belum nalar ini tak juga ditemukan.
Dihinggapi rasa cemas, kedua orang ini lantas melanjutkan pencarian ke kolam yang tadinya digunakan untuk mencuci. Keduanya terperanjat kaget, Wildan ditemukan tak bernyawa mengambang di kolam.
Mendadak, Desa Peniron geger begitu ada kabar balita meninggal di kolam. Warga pun meriung ke kolam tenggelamnya bocah malang ini.
Tak menunggu lama, kepolisian dan tim medis tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Usai olah TKP, tak terdapat indikasi kekerasan dalam peristiwa meninggalnya Wildan.
Kesimpulan ini diperkuat oleh tim Medis dari Puskesmas Pejagoan yang juga memeriksa kondisi jenazah balita ini. Di tubuhnya, tak ditemukan sedikit pun tanda-tanda penganiayaan. Wildan meninggal dunia murni lantaran tenggalam.
Di desa berbeda, peristiwa tragis juga terjadi dengan narasi berbeda. Ahmad Darmuji (80), warga Desa Pekutan Kecamatan Mirit, Rabu pagi ditemukan meninggal dunia di dalam sumur.
Suparno mengungkapkan, jenazah Darmuji ditemukan oleh menantunya Yazid (33) dan tetangganya, Waris (38) sekitar pukul 07.00 WIB. Sang menantu mencari mertuanya yang telah pikun ini lantaran sejak subuh tak terlihat.
"Menantunya melihat ada sandal di dekat sumur. Saat dicek, korban ada di dalam sumur dalam posisi meninggal," ucap Suparno.
Kesimpulan polisi, korban diduga terpeleset masuk ke dalam sumur. Selain pikun, keluarga dan kerabat juga menginformasikan bahwa penglihatan Darmuji telah berkurang karena faktor usia.
"Hasil olah TKP, kuat dugaan korban terpeleset masuk ke dalam sumur. Di sekitar TKP tidak ada kejanggalan yang mengarah ke aksi tindak kejahatan," dia menambahkan.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement