Liputan6.com, Garut - Hujan deras yang hampir sepanjang hari mengguyur kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebabkan sebagian besar jalanan protokeler di Kota Dodol Garut, tergenang banjir antara 40 hingga 150 sentimeter atau 1,5 meter.
Tak ayal kondisi ini dijadikan area bermain air anak-anak sekitar, meskipun di bahu perlintasan jalan raya. Bahkan khusus di daerah kerkof, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, banjir mencapai 1,5 - 2 meter hingga mencapai atap rumah warga.
Aka (8), seorang pelajar Sekolah Dasar di Jalan Guntur Melati, Desa Haurpanggung, tampak bungah menyambut datangnga musim hujan. Meskipun kotor, ia terlihat asyik menikmati suasana itu.
Advertisement
"Hore berenang," ujar dia bersama teman sejawatnya, Jumat (22/2/2019).
Hujan deras yang turun sejak pukul 13.30 siang hingga petang tadi, menyebabkan debit air naik drastis. Dua saluran selokan yang berada di sekitarnya, tidak bisa menampung limpahan air, hingga akhirnya meluber dan menggenangi jalan raya perlintasan bis tersebut.
Baca Juga
"Di sini sudah biasa (banjir) jika musim hujan turun," ujar Rendi (10), rekan Aka yang tampak kuyup, sambil menikmati arus deras air hujan yang keluar dari saluran selokan.
Buruknya drainase dengan ukuran dan kedalaman selokan yang berada di sekitar Jalan Guntur Melati, memang menjadi salah satu sebab melubernya air. Bahkan, kondisi itu dibiarkan lama pemerintah Garut, tanpa ada perbaikan.
"Dulu tidak ada istilah banjir, saat ini saja, setelah selokan menyempit, " ujar warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya.
Dia mengatakan, pembangunan sejumlah bangunan gudang sepanjang Jalan Guntur Melati, menyebabkan penyempitan sejumlah selokan yang ada di sana. Tak ayal saat musim hujan, fenomena banjir tak terelakkan.
Saat Liputan6.com mengecek lokasi sekitar, keluhan warga memang cukup beralasan. Beban debit air selokan yang bertambah akibat musim hujan, semakin menjadi akibat penyempitan lebar selokan. Situasi diperparah dengan banyaknya sampah plastik, hingga menyumbat jalannya debit air.
Â
Garut Dikepung Banjir
Tidak hanya menyebabkan genangan air, hujan deras dengan intensitas tinggi hampir sepanjang hari tadi juga, mengakibatkan banjir di beberapa titik wilayah perkotaan kabupaten Garut.
Petugas BPBD Garut Imat Ruhimat mengatakan, hujan besar disertai kilat siang tadi menyebabkan banyak titik kemacetan. Nampak beberapa genangan air di sepanjang jalur utama seperti jalan Pembangunan, Terusan Pembangunan, Perintis, Guntur Ciawitali.
"Termasuk sejumlah permukiman warga tidak luput dari kepungan banjir, seperti di sejumlah kampung di Kecamatan Tarogong Kidul," ujarnya saat melakukan pemantauan di sejumlah tempat kejadian.
Menurut dia, penyebab banjir diakibatkan buruknya fasilitas drainase, sehingga tidak mampu menampung derasnya air yang datang.
"Ketinggian di Kerkof mencapai 50 sentimeter hingga menggenangi puluhan rumah warga," ujarnya.
Hingga petang tadi, sejumlah relawan, Muspika dan BPBD dibantu warga, masih sibuk membersihkan permukiman warga, dari terjangan air bercampur lumpur dan material lainnya yang terbawa arus air.
"Kami mengimbau warga untuk waspada jika terjadi banjir susulan," ujar dia mengingatkan.
Berdasarkan data update terbaru banjir dan genangan air akibat di Garut hingga pukul 18.00 WIB petang tadi, antara lain sebanyak delapan rumah berisi sekitar 30 jiwa di Kampung Kerkof Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, terendam banjir.
Kemudian dua rumah di Kampung Ciawitali, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Satu rumah di Jalan Proklamasi Desa Jayaraga, lima rumah di kampung Cibelik Desa Regol kecamatan Garut Kota. Sembilan rumah di Kampung Jangkurang dan Sisir Kecamatan Garut Kota terendam banjir.
Rata-rata ketinggian air berkisar antara 30 sampai dengan 150 sentimeter. Total selama banjir berlangsung beberapa sekitar 30 Kepala Keluarga dari 109 jiwa menjadi korban banjir di dua kecamatan Tarogong Kidul dan Garut Kota.
Advertisement