Perjuangan Nenek Sainem Rawat 4 Anaknya yang Lumpuh

Sejak lahir, empat anak lelaki Nenek Sainem ini telah lumpuh.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 24 Feb 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2019, 07:00 WIB
Perjuangan Nenek Sainem merawat empat anaknya yang lumpuh. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Perjuangan Nenek Sainem merawat empat anaknya yang lumpuh. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Ingat lagu kasih ibu? Liriknya yang begitu familiar, tentang besarnya kasih seorang ibu bukanlah khayalan sang penciptanya, SM Mochtar.

Banyak kisah perjuangan ibu yang mati-matian merawat dan mendidik anaknya. Ada pula, yang dalam segala keterbatasan, berjuang memberikan segalanya untuk sang anak tercinta.

Cerita di bawah ini bukan soal bagaimana seorang ibu membahagiakan anak-anaknya. Ini adalah soal bagaimana seorang ibu berusia senja, sakit-sakitan pula, merawat empat anaknya yang lumpuh.

Alkisah, tersebut lah satu nama yang begitu dikenal di Desa Klegenrejo Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Nenek Sainem (86). Tiap nama ini disebut, yang terbayang adalah nestapa.

Bagaimana tidak, di usianya yang sepuh, Nenek Sainem mesti berjuang menghidupi empat anaknya yang lumpuh. Keempatnya adalah, Salimin (60), Supandi (45), Warsito (40), dan Suratno (38).

Sejak lahir, empat anak lelaki Nenek Sainem ini telah lumpuh. Tak berlebihan jika sosok ibu yang memberikan kasih sepanjang masa, seperti dalam lirik lagu itu, benar-benar tersemat pada nenek Sainem.

Mereka bukan lah keluarga berada. Untuk bertahan hidup, mereka mengandalkan bantuan keluarga, tetangga dan pemerintah. Sementara, ayah atau suami Nenek Sainem telah meninggal belasan tahun lampau.

Tak sehari dua hari, atau setahun dua tahun, Nenek Sainem merawat anak-anaknya. Bayangkan, sejak 60 tahun lalu, seusia anak pertamanya, nenek Sainem saban hari berjuang, berjibaku merawat anaknya dengan telaten.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Nenek Sainem Sakit, Tapi Tak Mau Tinggalkan Anak-Anak yang Lumpuh

Nenek Sainem tergolek lemah lantaran sakit dan tak bisa merawat empat anaknya yang lumpuh. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Nenek Sainem tergolek lemah lantaran sakit dan tak bisa merawat empat anaknya yang lumpuh. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Tak sekejap pun ia mengeluh. Kasihnya sungguh luar biasa. Tak pernah sedetik pun Nenek Sainem meninggalkan anak-anaknya.

Ia selalu ada ketika anak-anaknya yang berkursi roda ingin berpindah tempat. Segala keperluan selalu dilayaninya dengan ikhlas.

Nenek Sainem tak mempedulikan ototnya yang telah lemah, atau sendi-sendi yang linu termakan usia. Kasihnya kepada anak-anaknya membuatnya kuat.

Sampai, suatu masa, baru-baru ini, nenek Sainem jatuh sakit. Hernia membuatnya tak berdaya. Nenek Sainem hanya terbaring lemah di tempat tidurnya.

Keluarga, tetangga hingga pemerintah desa pun sebenarnya tak tinggal diam dengan kondisi ini. Oleh warga, ia dibujuk untuk dirawat di rumah sakit.

Tetapi, Nenek Sainem selalu menolak. Ia lebih khawatir empat anaknya yang lumpuh terlantar seiring kepergiannya ke rumah sakit.

Alasan lain yang juga mengganjal adalah soal biaya. Nenek Sainem selalu membayangkan biaya operasi dan perawatan rumah sakit sangat tinggi.

Makanya, ia pun tak pernah beranjak dari rumahnya, meski dipaksa sekalipun. Ia keukeuh bertahan, lantaran tak ingin menambah beban hidup.

Putus asa tak bisa membujuk, warga lantas berkirim kabar kepada Kapolres Kebumen, AKBP Robert Pardede. Mendengar kabar itu, Kapolres memerintahkan kepada Kasat Binmas, AKP Yusuf dan Kapolsek Klirong AKP Diyono untuk mengecek informasi tersebut.

Ternyata informasi itu benar. Nenek Sainem tergolek lemah di rumahnya ketika kepolisian berkunjung.

Upaya Polisi Bujuk Nenek Sainem Dirawat di RS

Polisi dan warga menggendong Nenek Sainem ke mobil patroli dan membawanya ke rumah sakit. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Polisi dan warga menggendong Nenek Sainem ke mobil patroli dan membawanya ke rumah sakit. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

“Untuk berpindah tempat, empat anaknya harus dibantu roda. Namun ibu yang merawat empat anaknya itu, kini kesehatannya menurun,” kata Kasat Binmas Polres Kebumen, AKP Yusuf, Sabtu, 23 Februari 2019.

Denga sabar, kedua polisi ini membujuk agar Nenek Sainem mau dibawa ke rumah sakit. Dua polisi ini menjamin Nenek Sainem tak akan mengeluarkan biaya.

“Kita urus bersama-sama. Pokoknya, asal mau dibawa ke Rumah Sakit, nanti nggak usah memikirkan biayanya. Kami yang mengurusi," ucap Yusuf, saat itu, kepada Nenek Sainem seperti dikutip dari keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com.

Anak-anak yang ditinggalkan pun tak luput dari perhatian polisi. Polres Kebumen memberi bantuan Sembako untuk anak-anak yang ditinggal di rumah.

Kasat Binmas dan Kapolsek juga meminta agar ada anggota keluarga yang sementara waktu merawat keempat anak selama Nenek Sainem dirawat di rumah sakit.

“Saudara ibu Sainem kami minta menjaga anaknya selama berobat,” Yusuf menambahkan.

Misi kedua polisi itu pun sukses. Nenek Sainem berhasil dibujuk untuk dirawat di rumah sakit. Menggunakan mobil patroli, Nenek Sainem dibawa ke rumah sakit, saat itu juga.

"Alhamdulillah hari ini, Ibu Sainem mau dibujuk dibawa ke Rumah Sakit. Kita bujuk, kita yakinkan keluarganya agar Ibu Sainem kesehatannya membaik,” ucapnya.

Belakangan diketahui, Nenek Sainem memiliki tujuh anak. Kini, selama dirawat di rumah sakit, nenek Sainem ditunggui oleh anaknya yang sehat.

“Informasi yang kami terima, Ibu Sainem memiliki tujuh anak, tiga anaknya sehat. Sedangkan empat anaknya lumpuh sejak lahir. Semoga bantuan kami bermanfaat,” dia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya