Puting Beliung Terjang Aceh, 21 Rumah Hancur Berantakan

Sebanyak 21 unit rumah mengalami rusak berat usai diterjang angin puting beliung di Aceh Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2019, 15:00 WIB
Awan tebal menjelang hujan lebat disertai angin kencang atau cuaca ekstrem. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Awan tebal menjelang hujan lebat disertai angin kencang atau cuaca ekstrem. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Aceh - Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang 13 desa di 6 kecamatan di Aceh Barat Daya. Akibatnya 21 unit rumah mengalami rusak berat, bagian atas rumah bahkan berterbangan. 

"Jelang akhir pekan lalu (Sabtu, 23/2) petang sekitar pukul 18.00 WIB terjadi peristiwa puting beliung. Tapi baru dilaporkan, setelah instansi terkait melengkapi data-data belasan gampong terdampak malam tadi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh seperti dikutip dari Antara, Senin (25/2/2019). 

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Daya (Abdya), terdapat 7 unit rumah tersebar di empat gampong, seperti tiga rumah di antaranya terdapat di Padang, dua rumah di Tokoh, dan masing-masing satu rumah di Paya, dan Tengah di Kecamatan Manggeng.

Lalu beberapa unit rumah berada di tiga desa, yakni Ladang, Pulau Kayu, dan Padang Baru di Kecamatan Susoh. Ada dua rumah masing-masing di dua gampong di Padang Kelele, dan Meunasah Tengah di Kecamatan Lembah Sabil.

Terakhir terdapat di dua gampong, yakni Lam Kuta dan Meudang Ara di Kecamatan Blang Pidie, lalu Gampong Pisang di Kecamatan Setia, dan Gampong Padang Bak Jok di Kecamatan Tangan-Tangan.

"Bahkan, puting beliung juga menumbangkan satu batang pohon di salah satu gampong di Abdya ini. Namun, tidak sampai menimbulkan korban jiwa akibat peristiwa ini," tegas dia.

Ia mengatakan personel tim reaksi cepat BPBD setempat telah turun langsung ke lokasi kejadian, termasuk membersihkan pohon tumbang yang menimpa rumah salah seorang warga di Aceh Barat Daya.

"Masyarakat memilih tetap bertahan di rumah mereka, terutama ketika kejadian. Artinya, tak ada pengungsian satu warga pun," terang Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengimbau, cuaca untuk wilayah Aceh sedang memasuki masa peralihan dari musim penghujan menuju ke musim kemarau.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blangbintang, Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, Februari 2019 merupakan masa peralihan cuaca dari musim penghujan menuju kemarau di wilayah paling barat ini.

"Cuaca panas seperti saat ini berpotensi muncul angin kencang, dan cenderung terjadi puting beliung di suatu wilayah akibat tumbuhnya awan Cumulonimbus," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya