Saat Mama Muda Kebingungan Cari Toilet dan Lokasi Menyusui di Parade Surabaya

Acara yang dimulai sekitar pukul 08.00 Wib itu diikuti oleh 40 mobil hias yang didesain sangat menarik dan memanjakan mata.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Mar 2019, 20:02 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2019, 20:02 WIB
Kemeriahan Parade Surabaya Vaganza
Kemeriahan Parade Surabaya Vaganza (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Ribuan warga berbondong-bondong menyaksikan kemeriahan Surabaya Vaganza yang merupakan rentetan agenda peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726, Minggu (24/03/2019).

Namun sayang Parade yang mengusung tema Puspawarni ini tidak dilengkapi dengan fasilitas toilet portable maupun tempat untuk ibu menyusui di sepanjang rute yang dilewati oleh mobil hias.

"Permisi om, anak saya mau pipis," kata seorang ibu muda yang mengarahkan anaknya ke pohon untuk kencing.

Terpisah, Anis (33) warga Pengampon Surabaya mengungkapkan, bahwa kesulitan mencari tempat untuk menyusui anaknya yang berusia 1,3 tahun.

"Harusnya ada tempat sementara untuk menyusui anak atau mobil medis dan mobil petugas yang berada dipinggir jalan juga bisa dijadikan tempat sementara untuk fasilitas ibu menyusui," ujar Anis.

Acara yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB itu diikuti 40 mobil hias yang didesain menarik dan memanjakan mata. Diikuti pula oleh 37 peserta parade budaya dari berbagai komunitas, suku bangsa, pelajar sekolah, mahasiswa dan warga Surabaya serta beberapa grup drumband.

Para peserta itu memulai rute dari jalan Pahlawan dan berakhir di jalan Raya Darmo tepatnya di SMAK Santa Maria.

Tiba di finish, Wali Kota Risma bersama para tamu yang hadir berkali-kali foto dengan para peserta dan mobil hias. Ia juga menjelaskan beberapa busana yang dipakai oleh para peserta merupakan hasil karya anak-anak Surabaya.

"Seluruh warga yang saya cintai, usia Kota Surabaya sudah sangat dewasa dan tua, karena itu ayo kita tidak boleh malas, harus kerja keras dan membuktikan kita adalah cucu dan cicit para pejuang," kata Wali Kota Risma.

Ia menyampaikan dahulu para pejuang sudah membuktikan dengan segala keterbatasan alat, namun mampu mempertahankan kemerdekaan. Karena itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini ingin, agar seluruh masyarakat Kota Pahlawan juga mengikuti perjuangan para pendahulu.

Wali Kota Risma menjelaskan, Surabaya Vaganza tahun ini lebih banyak budaya yang ditampilkan. Melalui pawai budaya ini, ia ingin berbagai elemen masyarakat yang tinggal di Surabaya bisa terus rukun dan saling menghormati.

Dan tema Puspawarni dalam Parade Surabaya Vaganza tahun ini bertujuan untuk memupuk rasa persatuan berbagai elemen masyarakat yang ada di Surabaya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya