Kronologi Bus Rosalia Indah Terbakar di Tanjakan Keramat

Sopir baru menyadari ketika api sudah mulai melalap bus. Ia pun segera menghentikan laju bus terbakar ini

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 02 Apr 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 11:00 WIB
Bus Rosalia Indah jurusan Malang-Purwokerto terbakar di Krumput Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/TRC BPBD Banyumas/Muhamad Ridlo)
Bus Rosalia Indah jurusan Malang-Purwokerto terbakar di Krumput Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/TRC BPBD Banyumas/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Hari masih pagi ketika bus Rosalia Indah melintas di Perempatan Buntu, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Saat berkelok ke arah Purwokerto, sejumlah warga melihat asap mengepul dari bus yang tengah melaju itu.

Tak menyadari ada yang tak beres, sopir bus terbakar berpenumpang 11 orang itu tetap melanjutkan perjalanan hingga ke tanjakan Krumput, sebuah kawasan perbukitan yang dianggap keramat.

Ruas jalan di Krumput terdiri dari kelokan dan tanjakan panjang. Beberapa kelokan dan tanjakannya cukup tajam. Tak pelak, kerap terjadi kecelakaan di lokasi ini.

Ada satu ritual yang dilakukan oleh sebagian pengemudi ketika melewati ruas ini. Mereka melempar koin. Bagi sebagian kalangan, ritual lempar koin itu akan menjauhkan dari bencana.

Makanya, hingga saat ini banyak orang yang menunggu lemparan koin dari para pengemudi kendaraan. Pada malam hari, mereka ditemani oleh senthir atau damar, meski belakangan sudah berganti menjadi senter seturut perubahan zaman.

Pagi di Krumput berarti dingin menusuk. Ini lah bukit yang lansung berhadapan dengan dataran rendah. Krumput masih sepi.

Bus melaju normal ketika mendadak kepulan asap tebal muncul dari mesin. Sopir baru menyadari ketika api sudah mulai melalap bus. Ia pun segera menghentikan laju bus terbakar ini.

Sebanyak 11 penumpang dan tiga kru bus berhamburan keluar. Celakanya, kap mesin bus terbakar ini tak bisa dibuka. Sejalan dengan itu, api mulai merembet ke bagian dalam bus dan akhirnya membakar seluruh badan bus ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Bus Melorot 200 Meter Saat Terbakar

Bus Rosalia Indah jurusan Malang-Purwokerto terbakar di Krumput Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/TRC BPBD Banyumas/Muhamad Ridlo)
Bus Rosalia Indah jurusan Malang-Purwokerto terbakar di Krumput Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/TRC BPBD Banyumas/Muhamad Ridlo)

Tetapi, horor bus terbakar itu nyatanya tak berhenti di situ. Rem mulai terbakar sehingga badan bus bersimbah api itu mundur ke turunan dengan jarak sekitar 200 meter.

Beruntung, bus itu berhenti tepat di selokan pembatas tembok warga. Jika tidak, bisa saja terjadi insiden lebih buruk.

“Tidak ada korban jiwa. Semuanya selamat,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Sugeng Hardomo, Senin, 4 April 2019.

Meski tak ada korban jiwa, akan tetapi kepolisian dan Dinas Perhubungan Banyumas tetap menyelidiki penyebab kebakaran bus. Hingga saat ini, dinas perhubungan belum menarik kesimpulan.

Dinas Perhubungan juga belum mengetahui pasti apakah bus ini lulus uji kelaikan kendaraan atau uji KIR. Sebab, STNK surat kelaikan kendaraan (KIR) dan surat-surat penting lainnya turut terbakar.

Ia juga mengaku tak bisa mengecek dari dokumen di dinas perhubungan. Sebabnya, bus Rosalia Indah ini tidak pernah uji KIR di Banyumas. Ia mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan.

Sugeng mengemukakan, Dinas Perhubungan Banyumas secara rutin menggelar uji KIR di terminal atau jembatan timbang pada kendaraan angkutan massal dan barang. Usai kejadian ini, frekwensi pengecekan akan ditingkatkan, terutama saat mendekati libur panjang.

“Artinya, kami sudah memaksimalkan terhadap pengujian dari berbagai sudut komponen kendaraan. Artinya sangat meminimalisir, kecelakaan dilihat dari faktor kendaraan,” jelasnya.

Sugeng mengimbau agar pemilik kendaraan secara rutin mengecek fungsi tiap komponen pada kendaraannya. Dengan begitu, kecelakaan akibat faktor kendaraan bisa dikurangi.

“Selain faktor orangnya, kondisi alam, kecelakaan juga banyak terjadi karena kondisi kendaraan yang tidak layak jalan,” dia menjelaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya