Ribuan Hektare Terumbu Karang di Sulut Terancam Rusak

Faktor yang menyebabkan kerusakan terumbu karang itu buang sampah sembarangan dan penggunaan bom ikan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 10 Apr 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2019, 19:00 WIB
Taman Laut Bunaken (Sulawesi Utara)
Taman Laut Bunaken

Liputan6.com, Minahasa Selatan - Sebagai daerah yang sebagian wilayahnya merupakan lautan, Sulawesi Utara (Sulut) memiliki tak kurang dari 18.439,75 hektare terumbu karang. Sayangnya, hampir setengah dari jumlah tersebut kini berada dalam ancaman kerusakan.

Tantangan bagi pemerintah serta masyarakat dalam hal konservasi wilayah laut untuk menyelamatkan ekosistem laut termasuk terumbu karang dari kerusakan.

"Kerusakan ini salah satu penyebabnya adalah akibat membuang sampah sembarangan. Terutama sampah plastik di saluran sungai yang akhirnya bermuara ke laut," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulut Ronald Sorongan di sela-sela kegiatan transplantasi karang yang dilaksanakan di Pantai Kapitu, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, akhir pekan lalu.

Ronald mengungkapkan, Provinsi Sulut memiliki area terumbu karang seluas 18.439,75 hektare. Namun, yang memprihatinkan adalah hampir separuh atau seluas 8.325,51 hektar berada dalam ancaman kerusakan.

"Faktor lain yang menyebabkan kerusakan terumbu karang itu adalah penggunaan bom ikan," ujarnya.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk merehabilitasi kondisi terumbu karang yang juga menjadi salah satu ikon Taman Nasional Bunaken. Salah satunya adalah kegiatan transplantasi karang yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut bekerjasama dengan LSM Manengkel Solidaritas dan PT Cargill Indonesia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut, Marly Gumalag mengatakan, sudah beberapa kali melakukan transplantasi karang mulai Desember 2018 hingga Januari 2019. "Sebelumnya dilakukan survei ekologi oleh Tim PT Cargill dan menemukan tiga habitat bakau, padang lamun, dan terumbu karang," ujar Marly.

Ketika itu, ditemukan habitat bakau seluas 51 hektare, padang lamun seluas 65 hektare, dan terumbu karang seluas 41 hektare. "Kondisi terumbu karang ini memprihatinkan, sehingga dirancanglah kegiatan transplantasi karang," ujarnya.

Pada bulan Febuari 2019 dibuat modul transplantasi karang blok tipe meja sebanyak 20 buah dengan masing-masing modul dapat menampung 12 bibit karang. Total berjumlah 240 bibit karang yang kemudian ditanam pada Jumat pekan lalu.

Ketua Manengkel Solidaritas Sulut, Sella Runtulalo mengatakan, melalui kegiatan transplantasi karang akan membantu melestarikan ekosistem laut. "Melalui transplantasi terumbu karang ini, kami mengintervensi upaya percepatan mendapatkan tutupan karang yang ada di sana," ungkapnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya