Adu Kuat Jokowi dan Prabowo di Priangan Timur, Siapa Unggul?

Sebagai salah satu basis suara untuk Prabowo di 2014, wilayah Priangan Timur yang memiliki lima juta pemilih pada 2019, sangat menarik diperebutkan kedua belah pihak, siapa yang lebih unggul ?

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 14 Apr 2019, 18:01 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2019, 18:01 WIB
Ribuan santri nampak gembira mengikuti deklarasi Ngahijikeun Garut untuk pemenangan Capres Jokowi di Garut
Ribuan santri nampak gembira mengikuti deklarasi Ngahijikeun Garut untuk pemenangan Capres Jokowi di Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Proses pencoblosan pemilu 2019 tinggal menyisakan waktu tiga hari ke depan, kedua Capres dan Cawapres terus bertarung memperebutkan pengaruh suara, lantas bagaimana peluang keduanya mendulang suara untuk wilayah Jawa Barat bagian selatan atau priangan timur ?

Untuk pemilu 2019, Daftar Pemilih Tetap (DPT) wilayah Jawa Barat bagian selatan meliputi kabupaten Garut, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan kabupaten Pangandaran mencapai 5.091.671 jiwa.

Muradi, Pengamat Politik Universitas Padjajaran Bandung mengatakan, memiliki jumlah pemilih yang terbilang gemuk, suara Priangan Timur memang layak diperebutkan. "Hasil survey terbaru memang presentasenya semakin ketat," ujarnya, Sabtu (14/4/2019).

Menurut Muradi peluang Prabowo untuk mengamankan lumbung suara nasional di Jawa Barat, terutama Priangan Timur memang cukup berat. "Trennya saat ini justru suara Jokowi di Priangan Timur malah terus meningkat mendekati pencoblosan," ujarnya.

Selain berkurangnya kekuatan partai penyokong seperti halnya saat 2014, juga keberadaan partai penyokong yang masih tersisa belum sepenuhnya bekerja maksimal. "Saya lihat PKS tidak allout seperti halnnya 2014 lalu, jelas kekuatan mereka berkurang," kata dia.

Sementara faktor pendukung naiknya surat Jokowi didukung beragam hal mulai program pemerintah yang dianggap tepat, mulai KIS, KIP hingga pembangunan sejumlah infrastruktur, sehingga membuat keyakinan pemilih di priangan timur bertambah. "Selisihnya cukup ketat," kata dia.

Dengan kondisi itu, Ia memprediksi hasil akhir untuk kedua capres dan cawapres di wilayah priangan timur antara lain, 51 persen milik Jokowi dan 49 persen milik Prabowo. "Ada banyak faktor yang bisa menaikan elektabilitas pasangan Jokowi," ujar dia menegaskan.

Sedangkan secara umum raihan suara di antara kota/kabupaten yakni Kabupaten Garut Capres Jokowi-Maruf Amin mengantongi suara 49 persen berbanding 51 persen milik Prabowo-Sandiaga Uno.

Kemudian Kabupaten Tasikmalaya 47 persen milik Jokowi berbanding 52 persen milik Prabowo, sementara Kota Tasik 57 persen milik Jokowi, berbanding 43 persen mikik Prabowo

Sementara untuk Kabupaten Ciamis 47 persen milik Jokowi, berbanding 52 persen milik Prabowom untuk Kota Banjar 76 persen milik Jokowi berbanding 24 persen milik Prabowo.

Sementara itu, untuk kabupaten paling bontot Pangandaran yang merupakan pecahan dari kabupaten Ciamis, jumlah suara untuk Jokowi mencapai 68 persen berbanding 32 persen milik Prabowo.

Potensi Dukungan Pesantren

Salah satu anggota TKN Prabowo - Sandiaga Uno, Edhi Prabowo saat menyambangi Garut beberapa waktu lalu
Salah satu anggota TKN Prabowo - Sandiaga Uno, Edhi Prabowo saat menyambangi Garut beberapa waktu lalu (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Hilman Umam Basori, koordinator relawan ‘Ngahijikeun Garut’ mengatakan, capaian pemerintah Jokowi dalam empat setengah tahun terakhir, mampu menaikan dukungan dari kalangan masyarakat pedesaan untuk capres nomor satu. "Jujur saja, saya sendiri 2014 mendukung Prabowo," kata dia.

Bukan hanya itu, pola pendekatan Jokowi terhadap kaum santri nasional, telah mampu mengubah paradigm yang menyatakan pemerintah jauh dari pesantren. "Sebagai bukti tentu diakuinya santri pada perayaan hari santri nasional," kata dia.

Saat ini rata-rata kalangan pesantren tradisional, mendapatkan perhatian dari pemerintah, terutama mengenai bantuan yang berupa soft skill keahlian bagi santri. "Pemerintah tengah menyiapkan bagaimana agar santri jangan hanya jago ngaji, tetapi bisa menguasai keahlian lainnya," ujarnya.

Hal senada disampaikan Nanang Permana, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) kabupaten Ciamis untuk pemenangan Capres Jokowi. Menurutnya, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoaks atau berita bohong yang menghantam Jokowi, turun menaikan elektablitas capres nomor satu.

"Awalnya banyak yang percaya, tetapi seiring berjalannya waktu, sekarag mulai kembali mendukung pak Jokowi," kata dia.

Merebaknya berita hoaks seperti Jokowi anak PKI, pro asing, pemerintah banyak hutang dan lainnya, saat ini mulai reda, seiring bertambahnya kesadaran warga. "Namun kami tetap tidak akan tinggal diam hingga pencoblosan, kami tetap bergerilya mengawal warga," ujarnya.

Ketua Brigade 02 Prabowo-Sandiaga Uno untuk wilayah Garut, Yusuf Supriadi mengaku jika dukungan suara untuk pemenangan Prabowo di wilayah Priangan Timur tetap terjaga utuh.

Isu melemahnya ekonomi yang semakin sulit selama jaman Jokowi, membuat warga menderita. "Ini kan realita di masyarakat, mereka semakin yakin ingin adanya perubahan kepemimpinan nasional," kata dia.

Meskipun partai penyokong Prabowo berkurang jika dibanding 2014 lalu, namun ia optimis jika raihan suara untuk Prabowo akan tetap aman. "Alumni 212 itu jumlahnya banyak sekali dan mereka jelas akan mendukung nomor dua," ujarnya menegaskan.

Lantas siapa yang paling berpeluang meraup suara terbesar di wilayah selatan Jawa Barat tersebut. Kita tinggal tunggu saja raihannya pada 17 April mendatang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya