Liputan6.com, Magelang - Kepolisian Resor Magelang Kota, Jawa Tengah, membubarkan tawuran massal yang terjadi di Jalan Tidar Magelang, di depan Bank Magelang antara ormas Gerakan Pemuda Kabah (GPK) dengan warga Paten, Kota Magelang, Minggu malam.
Kejadian tersebut berawal ketika puluhan orang dari massa GPK bergerak dari Kampung Baben berjalan kaki dengan membawa senjata tajam berupa pedang, clurit, golok, dan juga puluhan balok kayu.
Mereka menuju RSUD Tidar berencana untuk menengok rekannya yang dirawat akibat berkelahi dengan anggota Pemuda Pancasila (PP) pada Minggu dini hari.
Advertisement
Baca Juga
Kapolres Magelang Kota, AKBP Idham Mahdi didampingi Kasat Reskrim AKP Rinto Sutopo, dan Kasat Intelkam AKP Danang terlihat menenangkan Ketua GPK Zaenal Arifin, dilansir Antara.
Setelah negosisasi antara GPK dan kepolisian, massa akhirnya mau kembali ke markasnya di Baben dengan berjalan kaki melewati Jalan Tidar-Jalan Ikhlas. Puluhan polisi bersenjata lengkap ikut mengawal.
Namun sesampainya di depan Bank Magelang, ratusan warga yang diduga dari Paten Jurang telah menghadang di simpang empat Pasar Rejowinangun.
Tawuran pun terjadi dengan aksi lempar batu dan botol. Massa GPK yang tersulut emosinya langsung membalas melempar batu dan botol, serta mencabut papan rambu-rambu yang berada di sepanjang Jalan Tidar.
Polisi berusaha membubarkan massa dengan mengeluarkan tembakan peringatan puluhan kali, namun massa tidak mau menghentikan aksi tawuran.
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Berhasil Dibubarkan
Aksi tawuran berhasil dibubarkan setelah ratusan personel Dalmas dan polisi menembakkan gas air mata dan merangsek ke dua kubu untuk menyingkir. Massa GPK akhirnya mau mundur dan berkumpul di depan RSUD Tidar.
Dua truk Kodim 0705/Magelang terlihat langsung bersiaga dan ratusan personel Dalmas langsung mensterilkan Jalan Tidar. Terlihat bekas tawuran yakni pecahan botol, kayu, dan batu di pinggir jalan.
Kapolres Magelang Kota kemudian meminta Ketua GPK untuk memulangkan anak buahnya dengan menggunakan truk Dalmas dan TNI.
Namun, Ketua GPK menolak untuk menaiki truk. Ketua GPK memaksa untuk berjalan kaki menuju markas GPK di Baben.
Massa GPK kemudian dikawal secara ketat oleh personel Dalmas dan TNI dengan berjalan kaki.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement