Mencari Bayi dalam Gendongan Ibunya yang Terjun ke Sungai Serayu

Wanita ini bunuh diri dengan terjun dari jembatan Serayu yang juga merupakan batas antara wilayah Maos dengan Kesugihan ini bersama bayi dalam gendongannya

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 29 Apr 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2019, 08:00 WIB
Operasi pencarian bayi yang hilang tenggelam setelah ibunya bunuh diri terjun dari jembatan Sungai Serayu, Maos-Kesugihan, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)
Operasi pencarian bayi yang hilang tenggelam setelah ibunya bunuh diri terjun dari jembatan Sungai Serayu, Maos-Kesugihan, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Masyarakat Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah heboh oleh peristiwa bunuh diri seorang wanita yang menggendong bayi dengan terjun dari jembatan Sungai Serayu di wilayah Maos, Sabtu, 27 April 2019.

Kesaksian sejumlah warga, wanita itu diketahui turun dari sebuah bus di dekat jembatan Sungai Serayu sekitar pukul 09.45 WIB. Saat itu, si wanita diketahui menggendong bayinya.

Setelah turun dari bus, ia berjalan menuju jembatan. Mendadak, tanpa diduga, wanita ini bunuh diri dengan terjun dari jembatan yang juga merupakan batas antara wilayah Maos dengan Kesugihan ini bersama bayi dalam gendongannya.

Pencarian pun langsung dilakukan oleh tim penyelamatan dan pencarian (SAR) gabungan. Dalam pencarian ini, Basarnas menurunkan dua perahu karet untuk menemukan ibu dan anak ini.

Menjelang petang, upaya pencarian membuahkan hasil. Wanita itu berhasil ditemukan. Sayangnya, saat ditemukan wanita itu sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Komandan Basarnas Pos SAR Cilacap, Moelwahyono mengatakan, korban bunuh diri ditemukan di sekitar jembatan Kecamatan Adipala. Jarak penemuan jenazah korban dengan lokasi kejadian berkisar dua kilometer.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Identitas Wanita dan Bayi

Belakangan diketahui, perempuan itu adalah warga Desa Karangreja, Kecamatan Maos, Sertiana Prihapsari (32). Terkonfirmasi, bayi itu adalah anaknya yang bernama Yunus, bayi lelaki berusia empat bulan.

Tim SAR gabungan kemudian meneruskan pencarian bayi dalam gendongan ibunya yang bunuh diri ini. Tetapi, hingga malam tiba, bayi nahas itu tak juga ditemukan.

Pencarian lantas dilanjutkan keesokan harinya, Minggu, 28 April 2019. Sejumlah tim SAR dari sejumlah lembaga dan komunitas turut terlibat dalam pencarian bayi tak berdosa ini.

Selain Basarnas Cilacap, tim SAR terlibat pula Polsek Maos, Polsek Kesugihan, Cilacap Rescue,Bagana, Banser, RAPI, MTA Cilacap, serta keluarga korban dan warga sekitar.

“Kami masih melakukan pencarian,” kata Moelwahyono, dalam keterangannya, Minggu, 28 April 2019.

Dia menjelaskan, dalam pencarian hari kedua ini, tim dibagi menjadi tiga regu. Regu Basarnas menggunakan perahu RIB ( Rigit Infatable Boat) Basarnas dengan fokus pencarian di muara bedahan sungai serayu.

Kemudian, penyisiran menggunakan perahu karet Basarnas dari Winong sampai jembatan Adipala dilanjutkan hingga TKP. Regu ketiga menyisir dari daratan.

Akan tetapi, hingga malam tiba, pencarian tak kunjung menampakkan hasil. Tim SAR Gabungan memutuskan untuk menghentikan pencarian dan akan dilanjutkan pada Senin pagi.

Operasi pencarian bayi yang hilang tenggelam setelah ibunya bunuh diri terjun dari jembatan Sungai Serayu, Maos-Kesugihan, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)
Operasi pencarian bayi yang hilang tenggelam setelah ibunya bunuh diri terjun dari jembatan Sungai Serayu, Maos-Kesugihan, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya