Rumah Mertua Terduga Teroris di Nganjuk Digeledah Tim Densus

Tim langsung masuk ke dalam rumah yang bercat putih itu. Proses penggeledahan dilakukan secara tertutup.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 17:00 WIB
Aksi Serangan Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Nganjuk - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah rumah mertua terduga teroris, DED yang diamankan petugas saat membeli pulsa di sebuah konter telepon seluler di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu.

Tim datang sekitar jam 11.30 WIB. Ada sekitar tujuh orang tim densus yang datang.

Mereka juga dikawal oleh anggota Polres Nganjuk saat hendak penggeledahan di rumah mertua terduga teroris itu, Dusun Tunggulrejo, Desa Baleturi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.

Tim langsung masuk ke dalam rumah yang bercat putih itu. Proses penggeledahan dilakukan secara tertutup. Pintu masuk menuju rumah itu ditutup dan dikawal petugas. Begitu juga dengan di bagian halaman hingga sekeliling rumah milik Pairin dan Wijiati tersebut.

Seluruh lokasi juga digeledah petugas, termasuk halaman belakang hingga tempat kandang sapi milik mertua yang bersangkutan. Penggeledahan itu melanjutkan penggeledahan yang dilakukan Selasa (14/5) malam.

Informasinya, dalam penggeledahan Selasa 14 Mei 2019 malam itu, petugas mendapatkan kertas sisa dibakar, yang diduga sengaja dibakar istri bersangkutan sesaat setelah dirinya diizinkan petugas untuk pulang. Sisa kertas itu diamankan petugas. Selain itu, juga terdapat sejumlah barang bukti lainnya yang juga dibawa petugas.

Tetangga Kaget

Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Proses penggeledahan itu juga menimbulkan rasa ingin tahu para tetangga. Mereka berduyun-duyun datang ke lokasi rumah tersebut guna mengetahui pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat.

Erna, salah seorang tetangga mengatakan istri bersangkutan, Siti Asmunah jarang bergaul dengan tetangga. Siti sudah di rumah keluarganya sejak satu tahun belakangan dari mulai hamil hingga melahirkan.

Kini, balita laki-laki yang bersangkutan sudah berumur sekitar tujuh bulan.

"Dia dulu kerja di luar negeri beberapa kali dan terakhir tiba-tiba menikah. Saat menikah orang tua dan keluarga juga tidak diberi tahu. Jadi pulang sudah hamil dan melahirkan di rumah orang tua," kata Erna.

Ia menambahkan, suami yang bersangkutan juga agak pendiam. Namun, saat waktu shalat tiba selalu mengumandangkan azan. Para tetangga juga mengaku kaget serta tidak menyangka polisi akan ke rumah tetangga mereka.

Polisi juga sempat membawa istri serta ibu yang bersangkutan ke Mapolres Nganjuk. Sedangkan untuk ayah atau kakek dari balita itu masih di rumah. Polisi sempat memasang garis di depan rumah itu dan kini sudah dilepas.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya