Jelang Waisak, Kelenteng Buddha Konghucu di Probolinggo Terbakar

Saat kebakaran, penjaga kelenteng nyaris menjadi korban karena saat itu, dia tertidur di sisi bagian timur dan petugas langsung mengevakuasi penjaga yang berusia 81 tahun itu ke tempat yang aman.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Mei 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2019, 08:00 WIB
Tempat Ibadah Umat Buddha Konghucu di Probolinggo Ludes Terbakar
Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kota Probolinggo, Jawa Timur, ludes terbakar. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Probolinggo - Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kota Probolinggo, Jawa Timur, ludes terbakar pada Jumat malam, 17 Mei 2019. Api yang terlanjur menjalar ke atap dan membumbung tinggi, menghanguskan hampir seluruh bagian tempat ibadah tersebut.

Menurut keterangan dari warga sekitar, Edo (31), dia sempat melihat api di salah satu tenda sisi barat TITD yang berada di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan tersebut. Angin yang kencang membuat api merata ke ruangan utama tempat ibadat bagi kaum Buddha Konghucu itu.

"Kejadian sekira pukul 23.30 WIB itu terjadi secara tiba-tiba. Saya saat itu berada di sekitar lokasi. Jadi tahu ada api, saya teriak untuk minta tolong warga," katanya.

Proses pemadaman api pun dilakukan. Sekitar pukul 00.15 WIB, Sabtu, 18 Mei 2019, mobil pemadam kebakaran mendatangi lokasi. Bahkan, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin ikut datang ke tempat kejadian.

 

Butuh waktu sekitar 3 jam untuk menghentikan kebakaran itu. Api dapat dijinakkan oleh tim pemadam sekitar pukul 02.15 WIB pada Sabtu dini hari.

Dugaan Penyebab Kebakaran

Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Kapolres Kota Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal mengatakan penyebab terbakarnya kelenteng Tri Dharma Sumbernaga yang berusia 150 tahun lebih di Kota Probolinggo, Jawa Timur itu, diduga karena lilin yang menyala di dalam kelenteng tersebut.

"Ada banyak lilin yang menyala di dalam kelenteng itu dan diduga kuat penyebab kebakaran berasal dari lilin," katanya saat dihubungi di Probolinggo, Sabtu, 18 Mei 2019, dilansir Antara.

Menurutnya, seluruh bangunan tempat beribadah warga keturunan Tionghoa penganut agama Buddha, Konghucu, Tao di Kota Probolinggo tersebut hangus terbakar karena api menjalar dengan cepat dan beberapa ornamen di dalam kelentang yang mudah terbakar menyebabkan kobaran api cukup besar.

"Kami menurunkan satu unit water cannon milik Polresta Probolinggo untuk membantu petugas pemadam kebakaran Pemkot Probolinggo karena api cukup besar membakar kelenteng Tri Dharma Sumbernaga," katanya.

Ia mengatakan selama proses pemadaman tidak terdapat korban jiwa dan berdasarkan keterangan dari beberapa saksi penyebab kebakaran diduga berasal dari lilin yang dinyalakan mulai perayaan Imlek yang saat itu hampir habis.

Lilin tersebut meleleh yang diikuti tumpahan minyak, sehingga api cepat sekali menyambar benda di sekitarnya yang menyebabkan kebakaran.

"Saat kebakaran, penjaga kelenteng nyaris menjadi korban karena saat itu tertidur di sisi bagian timur dan petugas langsung mengevakuasi penjaga yang berusia 81 tahun itu ke tempat yang aman dari kebakaran," tuturnya.

Alfian mengaku prihatin terbakarnya kelenteng yang menjadi cagar budaya di Kota Probolinggo itu terjadi sehari sebelum perayaan Hari Raya Waisak yang jatuh pada Minggu (19/5/2019).

"Tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian kebakaran kelenteng itu," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya