Liputan6.com, Tasikmalaya Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Refdi Andri menyatakan, angka kecelakaan lalu lintas sepanjang pelaksanaan operasi ketupat lodaya mudik lebaran tahun ini, menunjukan penurunan drastis dibanding tahun lalu.
"Angka turun lebih 52 persen bahkan mendekati 60 persen," ujarnya di pos pengamanan Leter U Kadipaten Tasikmalaya, Sabtu (8/6/2019).
Menurutnya, angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama arus mudik lebaran tahun ini mengalami penurunan. "Baik dari sejumlah lakanya, kecelakaannya, korban meninggal, luka berat, luka ringan dan seterusnya turun semua," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Kerjasama dan koordinasi seluruh kesatuan kewilayahan di daerah yang dilakukan selama ini, memegang peran penting dalam menyukseskan pelaksanaan mudik nasional tahun ini.
"Tentu kita berharap apa yang sudah dilakukan dengan angka-angka itu sebelum hari raya arus mudik, semakin turun pada saat balik," pinta dia.
Lembaganya berharap, di tengah ancaman meningkatnya volume kendaraan menjelang puncak arus balik, seluruh kesatuan lalu lintas di tiap kewilayahan tetap siaga, mengurai kemacetan.
"Langkah rekayasa oleh satuan kewilayahan oleh Pos pengamanan dengan semua perangkatnya, menjadi penentu bagiamana langkah pencarian itu pada saatnya nanti," kata dia.
Faktor Kemacetan Jalur Selatan Jawa
Dalam kesempatan itu, Refdi menyatakan kemacetan panjang arus balik sepanjang 15 Kilometer dari Tasikmalaya menuju Bandung. disebabkan banyaknya pergerakan kendaraan pada satu waktu dengan rute yang sama.
"Ada sepeda motor, mobil penumpang, bus, truk, dan semua bergerak pada ruas jalan yang begitu agak sempit, saya tidak mengatakan sempit sekali, tapi agak sempit untuk mix traffic itu," ujarnya.
Akibatnya, tidak bisa dipungkiri, jalur Gentong-Limbangan hingga Nagreg yang dikenal curam dan lebar jalan yang cukup kecil, sulit menerima seluruh kendaraan yang melintas.
"Kalau kita lihat pergerakan kendaraan bermotor cukup pelan, bahkan ada yang berhenti terutama di Limbangan, Pasar Bandrek, Pasar Lewo, sampai Malangbong," ujarnya.
Namun dengan koordinasi lintas daerah yang melibatkan polres Bandung, Garut dan Kabupaten Tasik, kemacetan tersebut berangsur mencair. "Itu akan segera bisa diurai," kata dia.
Ada dua pola penguraian yang bisa dilakukan petugas yakni Pertama, melakukan pengalihan arus, serta pelaksanaan buka tutup dan one way yang selalu dilakukan petugas di lapangan. "Dan itu pilihan terakhir," katanya.
Bahkan pola lain seperti pola pembersihan selalu dilakukan petugas untuk mengurai kemacetan pemudik hingga kembi ke normal. "Tapi itu kan perlu waktu," kata dia.
Dengan berbagai rekayasa lalu lintas yang dilakukan petugas kepolisian, lembaganya meminta agar seluruh pengguna jalan memahami kondisi di lapangan.
"Yang jelas uraian itu bisa dilakukan, jadi ada unit pengurai, unit pencair, mudah-mudahan tidak terlalu lama kembali normal," kata dia berharap.
Advertisement
Prediksi Puncak Arus Balik
Di tengah masih padatnya aktivitas warga selepas Idul Fitri, Refdi memprediksi puncak lonjakan arus balik bakal tetap berlangsung hingga Senin (10/6/2019) mendatang. “Ya prediksinya memang H plus 3, tapi ini kan hari yang berdekatan termasuk nanti di hari Senin,” ujar dia.
Saat ini konsentrasi aktifitas masyarakat masih seputar silaturahmi, berziarah, berekreasi ke kawasan wisata. "Justru itu dengan adanya pos pengamanan, dengan kebersamaan, dengan melibatkan semua mitra mudah-mudahan apa yang kita targetkan sampai tanggal 10 akan berjalan lancar," kata dia.
Saat ini data kendaraan arus balik ke Jakarta pada H plus 1 dan 2 libur lebaran, melalui pintu tol Merak, Jagorawi, Cipularang hingga Cipali yang menghubungkan hingga Jawa Timur, masih dibawah 50 persen. "Tetapi yang 50 persennya lagi akan bergerak besok dan lusa (hari ini)," ujar dia memprediksi.
Bahkan dalam peninjauan yang dilakukan siang tadi di sepanjang tol Cikampek, menunjukan kendaraan jenis bus yang mengarah ke timuratau arus mudik, 70 persen dalam keadaan kosong.
Mereka diprediksi bakal melakukan penjemputan pemudik arus balik dengan tujuan pemberangkatan Semarang, Jogjakarta, Solo dan Purwokerto. "Saya sudah tanyakan betul angka-angka itu, dengan perkiraan jumlah yang kita perkirakan mereka juga melintas melalui ruas told an non tol," papar dia.
Dengan perhitungan tadi, Refdi memperdiksi lonjakan kendaraan pemudik arus balik, bakal terus menunjukan angka peningkatan hingga Senin mendatang.
"Karena memang ada banyak aktivitas mereka semua, yang kita lihat melintas di sini bukan hanya balik ke Jakarta atau pun ke bandung," ujar dia.
Simak juga video pilihan berikut ini: