Detik-Detik Gelombang Pasang Memorakporandakan Pesisir Kebumen

Gelombang pasang tercatat terjadi tiga kali. Pagi sekitar pukul 06.00 WIB, siang sekitar pukul 11.00 WIB, dan sore sekitar pukul 14.00 WIB.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 11 Jun 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2019, 20:00 WIB
Gelombang pasang setinggi 5-7 meter menerjang pesisir selatan Kebumen dan merusak 120 warung di pantai wisata, Selasa (11/6/2019). (Foto: Liputan6.com/BPBD Kebumen/Muhamad Ridlo)
Gelombang pasang setinggi 5-7 meter menerjang pesisir selatan Kebumen dan merusak 120 warung di pantai wisata, Selasa (11/6/2019). (Foto: Liputan6.com/BPBD Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Tiupan angin kencang beberapa hari terakhir tak membuat wisatawan di pantai wisata Kebumen mengurungkan niatnya untuk berlibur bersama keluarga. Namun, kini mereka dibikin kalang kabut oleh gelombang pasang yang tiba-tiba menerjang daratan.

Dalam video dokumentasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, tampak ratusan wisatawan panik ketika tiba-tiba air laut naik ke daratan. Gelombang pasang ini sangat berbahaya lantaran memiliki tinggi lima hingga enam meter.

Wisatawan berlarian menyelamatkan diri, meski masih ada saja yang bermain-main dengan gelombang pasang ini. Warung-warung pedagang jebol dan rusak akibat kuatnya terjangan air.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Uko Ferdianto mengatakan gelombang pasang itu dilaporkan berdampak di Pantai Ambal, Setrojenar, Suwuk, dan Petanahan.

Gelombang setinggi 5-7 meter itu naik ke daratan sejauh sekitar 20-50 meter. Akibatnya, warung-warung yang berada di pinggiran pantai terendam dan rusak akibat terjangan gelombang pasang.

"Gelombang pasang pada hari ini, sekitar 5-7 meter, dan berdampak pada beberapa objek wisata. Warung-warung pedagang itu ada yang terkena imbas gelombang tinggi itu," katanya, Selasa (11/6/2019) sore.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Upaya Mengantisipasi Korban Jiwa

Polisi memperketat pengawasan di pantai wisata Kebumen agar gelombang pasang tak sampai menimbulkan korban jiwa. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Polisi memperketat pengawasan di pantai wisata Kebumen agar gelombang pasang tak sampai menimbulkan korban jiwa. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Gelombang pasang tercatat terjadi tiga kali. Pagi sekitar pukul 06.00 WIB, siang sekitar pukul 11.00 WIB, dan sore sekitar pukul 14.00 WIB. Diperkirakan gelombang masih akan terjadi hingga dua hari ke depan.

Hingga Selasa sore, jumlah warung yang terdampak di empat pantai tersebut sebanyak 120 warung. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada laporan detail jumlah kerugian material akibat dampak gelombang pasang ini.

"Di pantai ambal sekitar 30 warung, untuk di pantai Setrojenar ada 65, di pantai Suwuk ada sekitar 25," dia menjelaskan.

BPBD masih melakukan pendataan dan assesment mengenai dampak gelombang pasang tersebut. Untuk mengantisipasi korban jiwa, BPBD mengimbau agar nelayan tak melaut. Wisatawan juga dilarang mendekati pantai.

"Karena sangat berbahaya. Jadi jangan sampai ada korban jiwa karena gelombang pasang," ucapnya.

Kasubbag Humas Polres Kebumen, Kompol Suparno mengemukakan, kepolisian dan tim pengamananan gabungan kini lebih memperketat pengawasan di pantai wisata Kebumen. Ini untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat gelombang pasang.

Melalui patroli Polwan dan Polsek, kepolisian mengimbau secara langsung kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika berwisata di pantai. Mereka mesti menjaga jarak dari garis pantai.

"Kejadian ini gelombang tinggi merata di Kebumen. Semua pantai di Kebumen mengalami gelombang tinggi," kata Suparno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya