Liputan6.com, Palembang - Prada D, terduga pelaku mutilasi VO di kamar penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel, menguak fakta mengejutkan. Oknum TNI ini nekat menghabisi kekasihnya lantaran VO mengajaknya menikah.
Sebelum pembunuhan terjadi, Prada DP dan VO memesan kamar di penginapan di Jalan PT Hindoli, Kabupaten Muba Sumsel, pada hari Selasa (7/5/2019).
"Mereka sudah berpacaran sejak SMA, kedua orangtuanya juga sudah menyetujui," ujar Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Djohan Darmawan saat menggelar Konferensi Pers di Pondam II/Sriwijaya, Jumat (14/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Di dalam kamar penginapan nomor 06, terduga pelaku mutilasi dan korban sempat berhubungan layaknya suami istri. Lalu korban mengaku bahwa dirinya sedang berbadan dua.
Korban pun meminta pertanggungjawaban terduga pelaku agar segera dinikahkan. Desakan dari VO ini akhirnya membuat DP naik pitam.
Prajurit TNI yang sedang masa pendidikan sebagai Siswa Sartaif di Rindam II/Baturaja ini, menolak keinginan kekasihnya dan terjadi adu mulut.
Di tengah adu argumen, terduga pelaku mutilasi ini langsung membekap wajah VO hingga meregang nyawa.
"Dia (Prada DP) tega karena dia belum siap dan kalut, karena masih pendidikan. Yang bersangkutan (korban VO) sempat mengandung, tapi kita belum dapat bukti itu. Kita harus ada bukti otentik, apakah benar hamil," katanya.
Melihat kekasihnya tidak bernyawa, Prada DP panik dan berpikir untuk menghilangkan jejak. Dia lalu mencari sesuatu di penginapan dan menemukan sebuah gergaji. Oknum TNI ini lalu memutilasi tangan VO, namun tidak sampai putus.
Terduga pelaku mutilasi ini lalu keluar kamar dan kembali dengan membawa koper baru. Petugas penginapan sempat melihat Prada DP membawa koper berukuran sedang ke dalam kamar penginapannya.
Penyesalan Pelaku Mutilasi
"Pelaku sempat ingin menghilangkan jejak dengan memotong-motong bagian tubuh korban, tapi tidak kesampaian," ungkapnya.
Karena masih dirundung ketakutan, terduga pelaku akhirnya meninggalkan kamar penginapan dan membawa kabur sepeda motor yang digunakannya. Oknum TNI ini langsung kabur dengan menumpangi bus menuju Lampung.
Saat berada di dalam bus, terduga pelaku mutilasi ini langsung menyesali perbuatannya. Dia lalu mengajak ngobrol penumpang lainnya dan mengungkapkan keinginannya untuk memperdalam ilmu agama.
Prada DP sempat menghubungi tantenya di Palembang dan mengabari dimana posisinya berada. Dari situ, Tim Intel dan Pondam II/Sriwijaya langsung ke tempat persembunyian Prada DP dan menangkapnya.
"Dia (Prada DP) sebenarnya ingin menyerahkan diri tapi takut. Dia juga ingin menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan menyesali perbuatannya," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement