Liputan6.com, Denpasar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memaparkan hasil riset pada triwulan II 2019. Hasilnya, sektor investasi sedikit mengalami pelambatan lantaran investor masih menunggu hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang kini masih bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana menjelaskan, saat ini pengusaha masih wait and see hasil Pilpres 2019. "Mudah-mudahan investasi bisa tumbuh dengan baik dan terjaga," harap Causa Iman Karana saat bincang santai dengan media di The Hub Bali Restoran-restoran, Sanur, Denpasar, Kamis (27/6/2019).
Ia menilai hal lumrah bagi pengusaha untuk memperhatikan secara detail gejolak politik yang terjadi di suatu negeri berkaitan dengan rencana investasi mereka.
Advertisement
"Umumnya pengusaha itu kalau mau menginvestasikan modalnya melihat situasi seperti aspek eamanan dan lainnya. Ada indikasi menunggu kepastian hasil pemilu ini. Ini hal biasa, bagian dari pertimbangan para pengusaha," ujarnya.
Baca Juga
Manager Fungsi Data, Statistik Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia Provinsi Bali, Christina Erawati menuturkan, jika ditinjau dari aspek indikasi saldo tertimbang, kegiatan dunia usaha hingga kini masih tumbuh positif.
"Triwulan II 2019 berada di angka 7,49 persen. Artinya, pengusaha yang melakukan kegiatan investasi lebih banyak dibandingkan dengan pengusaha yang menahan investasinya. Namun, pertumbuhan ini lebih rendah dibanding triwulan I 2019 dan triwulan IV 2018," tutur dia.
Ia mengamini jika hal itu terjadi lantaran pengusaha masih menunggu pemerintahan baru terbentuk.
"Kenapa begitu, karena masih banyak pengusaha menahan keputusan investasinya menunggu pemerintahan yang baru. Itu wajar dalam keputusan bisnis. Di sektor perdagangan besar dan eceran mulai banyak mereka yang melakukan investasi. Mereka optimistis penjualan tahun ini positif. Laju akan tertahan di sektor perdagangan," katanya.
"Para pengusaha masih wait and see. Bagaimana pemerintahan baru hasil Pilpres 2019, kebijakan dia seperti apa. Jangan sampai mereka salah langkah. Kita berharap pemerintah baru memberikan kebijakan yang searah dengan dunia usaha," tambahnya.