Beda Perlakuan Konser Base Jam dengan Five Minutes di Aceh

Pekan lalu, konser Base Jam diberhentikan ormas karena dianggap menodai nilai-nilai keislaman. Namun, kali ini konser Five Minutes berjalan aman tanpa hambatan. Mengapa?

oleh Rino Abonita diperbarui 15 Jul 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2019, 09:00 WIB
[Bintang] Five Minutes
Five Minutes (Daniel Kampua/bintang.com)

Liputan6.com, Aceh - Five Minutes memeriahkan malam penutupan Aceh Police Expo 2019, Sabtu malam, 13 Juli 2019. Penampilan band asal kota Kembang di Lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh itu berlangsung tanpa hambatan sama sekali.

Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dialami oleh Base Jam saat mengisi malam penutupan Aceh Culinary Festival di Taman Ratu Safiatuddin pekan lalu. Para personel band yang tenar dengan lagu 'Bukan Pujangga' saat itu terpaksa menghentikan aksi panggung mereka karena sekelompok orang merangsek ke lokasi acara dan meminta agar acara segera dihentikan.

Timbul pertanyaan, mengapa ada perlakuan berbeda antara kedua band tersebut? Apakah ini ada sangkut pautnya dengan fakta bahwa Aceh Police Expo 2019 diselenggarakan oleh Polda Aceh atau ada alasan lain?

Salah satu motor massa aksi penghentian paksa penampilan Base Jam pekan lalu, Umar Rafsanjani, memberi penjelasan mengapa Five Minutes tidak tersentuh sama sekali. Ia menampik tudingan jika pihaknya memilih diam karena kegiatan Aceh Police Expo 2019 didalangi oleh kepolisian.

Imbauan Sesepuh Aceh

Deretan Penyanyi Bintang Meriahkan Konser 100 Hari Menuju Asian Games 2018
Band Five Minutes tampil mengibur penonton dalam Konser 100 Hari Menuju Asian Games 2018 di Studio 6 Emtek, Jakarta, Kamis (10/5). Dalam penampilannya mereka membawakan lagu berjudul 'Kita Harus Bicara'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebagai informasi, pada Senin malam, 8 Juli lalu Liputan6.com sempat menghubungi Umar dan meminta tanggapannya soal kehadiran Five Minutes yang rencananya akan menjadi 'hidangan' penutup dalam Aceh Police Expo III pada 8-13 Juli 2019. Umar saat itu mengaku akan menggelar audiensi dengan panitia.

"Tetap ada rapat. Kesepakatan untuk buat audiensi. Masukan dan teguran, bahwa memang kurang etis-lah. Yang pertama kita buat audiensi," kata Umar yang mengaku tengah melakukan konsolidasi dengan beberapa ormas di salah satu pesantren Kota Banda Aceh untuk membahas rencana kedatangan Five Minutes ke bumi Serambi Makkah.

Belakangan, ormas yang awalnya kontra dengan rencana Polda Aceh untuk mendatangkan Five Minutes dalam kegiatan tahunan itu pada akhirnya memilih tidak bersikap. Menurut Umar, ia dan ormas lainnya memilih diam demi menuruti arahan para ulama.

"Pada prinsipnya tetap menolak. Namun, disarankan oleh sepuh-sepuh kita, ulama-ulama kita, agar lebih fokus kepada hal-hal yang berkaitan dengan akidah, ibadah, lebih kepada mengawal fatwa, tidak berkecimpung dengan hal-hal seperti konser," dalih Ketua Tastafi Kota Banda Aceh itu, menjawab Liputan6.com, Minggu sore (14/7/2019).

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya