Nestapa Anak Gajah yang Sakit Akibat Terpisah dari Kawanan

BBKSDA Riau menurunkan tim medis untuk mengecek informasi anak gajah sakit karena terpisah dari kawanannya.

oleh M Syukur diperbarui 16 Jul 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2019, 10:00 WIB
Gajah di Riau yang pernah mendekati pemukiman dan masuk kebun masyarakat.
Gajah di Riau yang pernah mendekati pemukiman dan masuk kebun masyarakat. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru- Dua gajah dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang sempat masuk kebun dan mendekati permukiman di Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, dikabarkan tertinggal dari kawanannya. Keduanya dikabarkan sakit sehingga berjalan melambat.

Dari dua gajah sakit itu, petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) baru menemukan satu. Sementara, satunya masih dicek petugas gabungan dari Balai Tesso Nilo dan WWF, serta kepolisian setempat.

Menurut Kepala BBKSDA Riau Suharyono, satu gajah sakit yang ditemukan diperkirakan berusia delapan tahun. Kondisinya lemas dan badan sudah mengurus karena sakit yang dialaminya.

Hingga kini, petugas belum memastikan sakit apa yang diderita gajah itu. Petugas akan mengirim sampel kotoran gajah ke laboratorium dan mengecek langsung kondisi gajah.

"Perlu analisa lebih lanjut, namun dari kotoran yang ditemukan petugas, bentuknya memang basah. Kalau gajah sehat, biasanya kering," kata Suharyono, Senin siang, 15 Juli 2019.

Untuk mengecek langsung gajah ini, BBKSDA Riau sudah mengirim tim medis dan tim pengamanan. Petugas juga dibekali senapan bius supaya gajah tadi tak membahayakan petugas.

"Bius merupakan upaya terakhir, nanti dicari solusi agar tim medis tidak menggunakan bius. Mudah-mudahan ada solusi terbaik," kata Suharyono.

Terkena Jerat?

Gajah sakit yang pernah ditangani tim medis BBKSDA Riau karena terpisah dari kawanannya.
Gajah sakit yang pernah ditangani tim medis BBKSDA Riau karena terpisah dari kawanannya. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau/M Syukur)

Kabar beredar, anak gajah ini sakit karena terkena jerat. Kakinya terluka sehingga menyulitkan dirinya menyusul kawanan gajah lainnya yang sebelumnya digiring petugas ke habitatnya.

"Tidak terkena jerat, meskipun jalannya pelan, perlu analisa lebih lanjut di laboratorium nantinya," tegas Suharyono.

Suharyono menyebutkan, tim medis dan tim pengamanan dari berbagai unsur diperkirakan tiba Senin petang. Tindakan medis segera dilakukan kepada gajah yang berada di semak-semak itu.

Untuk gajah lainnya, Suharyono menyebut tim pencari di lokasi belum menemukannya. Tim masih berupaya mencari berdasarkan informasi masyarakat sekitar.

"Kemarin kan ada info ada dua gajah, yang baru ditemukan itu baru satu," jelas Suharyono.

Sekadar informasi, bulan lalu ada enam gajah mendekati permukiman dan masuk kebun masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu. Jumlahnya ada enam dan berasal dari kelompok gajah di TNTN.

Untuk mengusir kawanan gajah ini, petugas mengerahkan dua gajah jinak, Indro dan Rahman. Hal ini dilakukan karena penggiringan secara manual tidak membuahkan hasil.

Kabar terakhir, kawanan ini dilaporkan masuk ke kebun perusahaan di Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi. Rupanya dalam perjalanan, ada gajah tertinggal karena sakit.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya