Misteri Kematian Macan Tutul Dekat Kebun Kopi

Nahas, saat ditemukan macan tutul tersebut dalam keadaan tak bernyawa. Namun penyebab kematian satwa tersebut masih belum bisa diketahui. Hanya saja diperkirakan macan tutul itu tewas belum lama.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 28 Jul 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2019, 03:00 WIB
Macan tutul
Seekor macan tutul yang dktemukan dalam keadaan mati dipindahkan ke tempat aman sebelum dibawa ke Kebun Binatang Bandung untuk memastikan penyebab kematiannya. (Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Seorang petani kopi dekat hutan lindung di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, tak sengaja menemukan seekor macan tutul pada Sabtu (27/7/2019).

Nahas, saat ditemukan macan tutul tersebut dalam keadaan tak bernyawa. Namun penyebab kematian satwa tersebut masih belum bisa diketahui. Hanya saja diperkirakan macan tutul itu tewas belum lama.

Ketua Model Desa Konservasi (MDK) Margamulya, Nana Supriatna menuturkan, warga pertama kali menemukan macan tutul itu di kebun kopi yang berdekatan dengan hutan lindung. Kemudian ia melaporkan kejadian tersebut ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA).

"Ditemukannya tadi siang sekitar pukul 12 sudah dalam keadaan mati tapi. Tapi setelah diperiksa tidak ada bekas perburuan," kata Nana Supriatna saat dihubungi.

Nana menyebut orang pertama yang menemukan adalah pak haji yang juga petani kopi setempat. Dari lokasi ditemukan pertama kali, macan tutul mati itu dipindahkan ke tempat yang lebih aman dibantu warga sekitar.

"Pas dilihat itu dikira masih hidup. Ternyata sudah mati," katanya.

Terpisah, Kepala Resort Patenggang Cimanggu, Ginda Ginanjar mengatakan, macan tutul sudah dipindahkan oleh pihak KSDA ke tempat konservasi satwa di Bandung.

"Dari lokasi awal dipindahkan, tadi sore sudah dibawa ke Kebun Binatang Bandung," kata Ginda.

Soal penyebab kematian macan tutul tersebut, Ginda masih belum tahu.

"Sebab secara pasti sejauh ini tim kita akan meminta bantuan Kebun Binatang Bandung karena di sana lengkap alat medis dan pemeriksaannya," katanya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya