Seorang Pendaki Meninggal Dunia Saat Rayakan HUT RI di Puncak Kerinci

Seorang pendaki atas nama Iglasias Julio Sinaga (26) meninggal dunia saat merayakan HUT RI di Gunung Kerinci, Jambi.

oleh Gresi Plasmanto diperbarui 20 Agu 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2019, 10:00 WIB
Pendaki Gunung Kerinci Meninggal Dunia
Proses evakuasi pendaki yang meninggal dunia, Selasa (20/8/2019). (Liputan6.com/Dok Basarnas Jambi)

Liputan6.com, Jambi - Seorang pendaki atas nama Iglasias Julio Sinaga (26) meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Kerinci, Jambi. Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah melalui masa kritis di selter III ketinggian 3.250 meter di atas permukaan laut (MDPL).

"Benar (ada pendaki yang meninggal) sekarang sudah di puskesmas Kersik Tuo," kata Kepala Resort 10 Pos Penjagaan Pendakian Gunung Kerinci, Evarizal Mirzal kepada Liputan6.com, Selasa (20/8/2019).

Pendaki asal Pematang Siantar Sumatera Utara itu sebelumnya melakukan pendakian bersama sejumlah rekannya melalui pos penjagaan di R10 Desa Kersik Tuo. Mereka mendaki dalam rangka perayaan peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI di puncak tertinggi Sumatera.

Namun pada Senin pagi dini hari, 19 Agustus 2019, setelah mengibarkan bendera di puncak Gunung Kerinci, keadaan pendaki tersebut semakin memburuk dan sempat tak sadarkan diri. Setelah mendapat kabar bahwa ada seorang pendaki kritis, tim Basarnas dan relawan setempat langsung bergerak ke atas untuk mengevakuasi.

Dalam proses evakuasi tersebut, tim membutuhkan waktu seharian penuh karena harus menempuh perjalanan yang sulit di jalur pendakian. Pendaki ini meninggal dunia diduga karena sakit.

"Keterangan dari temannya, korban Iglasias Sinaga mengalami sesak napas di bagian dada dan meninggal dunia sakit," ujar Kapolsek Kayu Aro IPTU Dolizar.

Selain itu, pendaki tersebut diduga mengalami asal lambung. Hal ini ditengarai di dalam tenda pendaki itu ditemukan obat penghilang asam lambung.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

HUT RI di Puncak Kerinci

Gunung Kerinci di perbatasan Jambi - Sumatera Barat, yang memiliki ketinggian 3.805 MDPL itu memang ramai dengan aktivitas pendakian. Meski dalam status waspada level II, Gunung Kerinci masih menjadi magnet pendaki, terutama untuk mengibarkan bendera saat momen 17 Agustus Kemerdekaan RI.

Pendaki dari berbagai daerah di Indonesia pun tak surut datang ke Gunung Kerinci yang menawarkan pesona dan keindahannya itu. Data dari pusat informasi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) hingga 16 Agustus 2019 jumlah pendaki di Gunung Kerinci mencapai 400 pendaki.

Sebelumnya dalam momen HUT RI, tim Basarnas dan relawan di Kerinci juga mengevakuasi seorang pendaki asal Pariaman Sumatra Barat. Mahasiswi atas nama Anggini Putri Anaki (22) itu mendaki Gunung Kerinci untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI.

Humas Basarnas Jambi, Muhammad Mujahid mengatakan, mahasiswi tersebut sempat mengikuti upacara HUT RI di puncak Gunung Kerinci. Kemudian korban bersama rombongannya turun, dan saat perjalanan turun itu kondisi fisik korban menurun sehingga harus dievakuasi.

"Tim mengevakuasi korban di lokasi selter II atau pada ketinggian 3.100 MDPL dan sekarang sudah kondisinya sudah membaik," katanya.

Meski dalam proses pendaftaran pendakian telah diminta surat keterangan kesehatan namun karena jalur pendakian yang sangat terjal, sehingga tak jarang pendaki ada yang kelelahan. Tak jarang pula karena kelelahan itu dari mereka terpaksa dievakuasi oleh tim.

Sebab itu, sangat dibutuhkan peralatan dan keamanan memadai yang harus disiapkan pendaki. Hal ini untuk meminimalisir kejadian tak terduga yang dialami oleh pendaki.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya