Gunung Guntur Garut Terbakar, Apa Penyebabnya?

Api pertama kali terlihat berkobar sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi, dari salah satu blok Citiis, lereng Gunung Guntur.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 21 Agu 2019, 22:44 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 22:44 WIB
Dipimpin Kapolsek Tarogong kaler Ipda Asep Saepudin, nampak beberapa petugas gabungan TNI dan Polri tengah mengupayakan pemadaman kebaran hutan di blok lereng gunung Guntur, Garut
Dipimpin Kapolsek Tarogong kaler Ipda Asep Saepudin, tampak beberapa petugas gabungan TNI dan Polri tengah mengupayakan pemadaman kebaran hutan di blok lereng gunung Guntur, Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Lereng Gunung Guntur yang berada di blok Citiis, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terbakar siang tadi. Sumber api berasal dari percikan batu, akibat teriknya sinar matahari selama musim kemarau berlangsung.

Kapolsek Tarogong Kaler Inspektur Dua Asep Saepudin mengatakan, musim kemarau yang sudah berlangsung dalam enam bulan terakhir, menyebabkan rumput dan tumbuhan ilalang lainnya di kawasan Gunung Guntur terbakar.

"Ada sekitar satu hektare yang terbakar, beruntung kita segera tanggap ke lokasi titik api," ujarnya, Rabu (21/8/2019)

Menurut Asep, api pertama kali terlihat berkobar sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi, dari salah satu blok Citiis lereng Gunung Guntur. "Ini murni musibah alam bukan ulah manusia," ujar dia.

Warga yang berada di kawasan kaki Gunung Guntur pun, kemudian melaporkan kejadian kepada aparat setempat, untuk segera ditanggulangi.

"Alhamdulillah tidak ada korban, aparat gabungan TNI dan Polri, mampu menanggulangi dengan cepat," kata dia.

Kecangnya tiupan angin serta keringnya tumbuhan dan rerumputan di sekitarnya, menyebabkan api dengan cepat melahap tumbuhan yang berada di area lereng Gunung Guntur.

"Titik apinya memang tidak besar, kecil-kecil tapi lumayan banyak," kata dia.

Namun dengan penghitungan matang, akhirnya petugas gabungan TNI dan Polri, berhasil memadamkan sumber api meskipun dengan peralatan seadanya. "Tentu kita apresiasi, akhirnya kebakaran bisa dihentikan," ujar dia.

Api kemudian bisa dipadamkan sekitar pukul 16.00 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa, dan kerugian material yang terbilang kecil. "Hanya rerumputan dan tumbuhan ilalang," ujar Asep.

Untuk menghindari musibah serupa terulang, pihaknya meminta agar warga terutama pendaki di kawasan rute Citiis, lebih bijak menggunakan sumber api sehingga tidak menimbulkan kebakaran.

"Intinya kita jaga bersama, usahakan jangan membuang puntung rokok atau sumber api lainnya, seenaknya," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya