Organisasi Bela Diri NU Kecewa Ada Bendera HTI di Masjid Majene

Organisasi bela diri NU Kabupaten Majene kecewa dengan adanya pembentangan bendera yang diduga mirip bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di sebuah masjid.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2019, 16:00 WIB
Ratusan Perempuan Tolak Neoliberalisme
Aktivis Perempuan HTI mengibarkan bendera HTI saat melakukan aksi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (22/3/2015). Mereka menolak sistem neoliberalisme dan neoimperialisme yang digunakan oleh Indonesia.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Majene - Pagar Nusa Nahdatul Ulama (NU), organisasi bela diri NU Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, kecewa dengan adanya pembentangan bendera yang diduga mirip bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), di sebuah masjid di Kecamatan Malunda, Majene. 

"Kami kecam pembentangan bendera HTI sebagai ormas terlarang pada kegiatan semarak tabligh akbar Muharram 1441 hijriah digelar di Masjid Nurul Taufiq Kecamatan Malunda Kabupaten Majene," kata Ketua Pagar Nusa Kabupaten Majene, Syamsuddin dikutip Antara, Senin (2/9/2019).

Syamsuddin mengatakan, pada acara yang bertajuk hijrah menuju syariah kaffah tersebut telah dihadiri peserta yang diduga Wahabi dan para mantan anggota HTI di Sulbar.

Menurut dia, kegiatan tersebut telah menimbulkan polemik di kalangan ormas pemuda dalam wilayah Kabupaten Majene.

"Pada acara itu dibentangkan bendera milik HTI, sehingga kami kecewa dengan adanya bendera HTI karena HTI adalah ormas terlarang," katanya.

Menurut dia, panitia dari aliansi umat Islam bersatu telah melakukan pelanggaran dengan mengibarkan bendera HTI.

"Dan kami juga kecewa karena tidak adanya aparat yang melarang pembentangan bendera HTI di acara tersebut," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya