Liputan6.com, Bandung - Mulai Selasa (3/9/2019), Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaksanakan pembangunan dua jembatan layang (flyover) di Kota Bandung. Pembangunan kedua jembatan yang menghubungkan ruas jalan provinsi tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan di kota ini.
Penandaan pembangunan jembatan layang dilakukan dengan acara ground breaking atau peletakan batu pertama di Jalan Jakarta, Kota Bandung. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin langsung acara tersebut serta disaksikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial.
Advertisement
Baca Juga
"Pada dasarnya Jawa Barat khususnya Kota Bandung ini memang sudah sangat padat. Suara mobil dan antriannya memang luar biasa. Kuncinya memang adalah sudah menjadi tantangan buat Mang Oded membuat konektivitas baik yang baru maupun yang sudah ada," ucap Ridwan Kamil.
Ridwan menjelaskan, pembangunan infrastruktur merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023. Biaya pembangunan kedua jembatan layang tersebut menggunakan anggaran di Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar.
"Pemprov Jawa Barat bersikap adil terhadap semua kota kabupaten. Di kota kecenderungannya kebutuhan infrastruktur lalu lintas, kalau kabupaten rata-rata kebutuhannya infrastruktur pertanian, perikanan, penataan pariwisata daerah," katanya.
Selain di Kota Bandung, Ridwan mengatakan, pembangunan jembatan layang juga dilakukan di Kota Sukabumi. "Hari ini saya tanda tangani tiga, dua di Bandung, satu di Sukabumi. Tahun ini dibagi dua tahap. Flyover Jalan Jakarta dan Jalan Laswi, disesuaikan kajian Dishub dan PU Kota Bandung," katanya.
Adapun biaya pembangunan ketiga flyover tersebut menggunakan APBD Jabar. "Full APBD Jawa Barat, totalnya mendekati Rp100 miliar," kata Ridwan.
Target Rampung 2020
Kepala Dinas BMPR Jabar Engkos Koswara mengatakan, pembangunan jembatan layang di Kota Bandung dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama, flyover Laswi akan dibangun selama 120 hari kerja. Kebutuhan totalnya Rp35,9 miliar. Sedangkan Jalan Jakarta Rp42 miliar.
Pada tahap awal ini, pembangunan flyover Laswi memerlukan biaya konstruksi Rp4,2 miliar dengan ruang lingkup pekerjaan relokasi utilitas, pelebaran dan pekerjaan pondasi. Perkiraan selesai Desember 2019. Sedangkan tahap pertama untuk flyover Jalan Jakarta memerlukan biaya Rp8,3 miliar untuk relokasi utilitas, dan lain-lain. Waktu pengerjaan 120 hari kerja.
Sementara untuk tahap kedua akan dilaksanakan pada 2020 mendatang. Biaya fisik flyover Jalan Laswi membutuhkan biaya Rp31,7 miliar dengan target 180 hari kerja. Sedangkan flyover Jalan Jakarta Rp33,7 miliar dengan target 180 hari kerja.
"Flyover Jalan Laswi itu menghubungkan dua ruas jalan provinsi yaitu Jalan Laswi dan Jalan Pelajar Pejuang melintasi jalan Gatot Subroto. Sedangkan flyover Jalan Jakarta menghubungkan Jalan Jakarta dengan Jalan Supratman melintasi Jalan ahmad Yani," kata Koswara.
Koswara menjelaskan, flyover Jalan Laswi bakal memiliki panjang 520 meter, panjang jembatan 36 meter, jumlah bentang satu, total lebar jembatan 9 meter lebar abutment 9 meter, tinggi abutment 9,12 meter dan clearance 5,2 meter.
Sedangkan flyover Jalan Jakarta akan memiliki panjang 500 meter, panjang jembatan 40,9 meter, jumlah bentang satu, total lebar jembatan 9 meter lebar abutment 9 meter, tinggi abudment 9 meter dan clearance 5,38 meter.
Menurut Koswara, kedua flyover dibangun untuk mengurai kepadatan dan antrian yang sering terjadi pada kaki-kaki simpang masing-masing jalan.
"Kinerja pada simpang jalan ini sudah terlalu jenuh sehingga untuk mengurangi kejenuhan salah satunya dibangun flyover di dua titik ini. Kedua titik simpang ini sering mengalami kemacetan akses menuju pusat kota ditambah peningkatan pemukiman di timur Bandung. Jadi flyover ini akan mengakomodir kedua kendaraan di dua jalur ini," ujarnya.
Advertisement
Wali Kota Bandung Minta Maaf
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyampaikan permohonan maaf atas kemungkinan dampak dari rencana pembangunan kedua flyover. Sebab, selama proses pembangunan ini bukan tak mungkin aktivitas masyarakat pengguna jalan akan terganggu.
"Mang Oded menyampaikan permohonan maaf kalau selama nanti ada pembangunan, saya yakin akan mengganggu kenyamanan masyarakat dalam menggunakan jalan di Kota Bandung khususnya di Jalan Jakarta ini," kata Oded.
Dia berharap dua flyover yang akan dibangun dapat menjawab tantangan kemacetan lau lintas yang selama ini dikeluhkan warga.
"Mari Kita doakan pembangunan dua flyover ini bisa lancar dan nantinya dapat digunakan agar bisa mengurai kemacetan di Kota Bandung dan mudah-mudahan tidak ada terjadi apa apa selama pembangunan," ujar Oded.