Kisah Tragis Mahasiswa S2 ITB

Seorang mahasiswa program pasca sarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) meninggal dunia dengan cara gantung diri.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 05 Sep 2019, 02:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 02:00 WIB
Ilustrasi gantung diri (iStock)
Ilustrasi gantung diri (iStock)

Liputan6.com, Bandung Seorang mahasiswa program pascasarjana Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB meninggal dunia dengan cara gantung diri. MA (24), diduga mengalami depresi.

"Almarhum MA adalah mahasiswa S2 Elektro STEI ITB angkatan 2018. Menurut dugaan yang bersangkutan menderita depresi," kata Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB, Miming Miharja dalam pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/9/2019).

Informasi yang dihimpun, MA ditemukan tidak bernyawa dengan posisi tergantung di kamar kosnya di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, pada Selasa (3/9/2019) sore pukul 17.15 WIB. MA pertama kali ditemukan tergantung oleh rekannya sesama mahasiswa STEI ITB.

Berdasarkan penjelasan Miming, almarhum merupakan mahasiswa berprestasi dengan nilai akademik yang sangat baik.

"Lulus S1 Teknik Elektro STEI-ITB tepat waktu selama 4 tahun, serta IPK selama kuliah di Prodi S2 Teknik Elektro, Jalur Teknik Mikroelektronika STEI-ITB adalah 3,88," ujar Miming.

Pihak ITB belum mengetahui masalah apa yang menyebabkan MA depresi hingga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Namun ITB menyampaikan duka atas wafatnya MA.

"Kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam, serta mendoakan semoga almarhum mendapat tempat mulia di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan ikhlas melepas almarhum," kata Miming.

Sementara itu, Kepala Polsek Coblong Ajun Komisaris Auliya Djabar menyatakan dugaan MA mengalami depresi berdasarkan temuan surat kontrol dokter kejiwaan di salah satu rumah sakit di Bandung. Dalam surat itu, tertulis korban mengalami depresi.

"Ada surat kontrol dari rumah sakit, dari dokter kejiwaan menerangkan bahwa korban mengalami depresi," ujar Auliya.

Dalam penyelidikan ini, polisi tak menemukan bekas luka pada tubuh MA. Setelah kejadian, tim inafis membawa jasad MA ke Rumah Sakit Hasan Sadikin. "Keluarga sudah kita hubungi," katanya.

Simak video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya