Setahun Tsunami Palu dan Motor Tua Pembawa Kenangan

Sepeda motor itu pada 28 September 2018 petang terseret tsunami Palu yang menyapu dan meratakan tempat tinggal dan tempat usaha ribuan penyintas.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 06:00 WIB
Pandangan Udara Masjid Terapung Usai Diguncang Gempa dan Tsunami Palu
Warga melintas di depan Masjid Terapung Arqam Bab Al Rahman pasca gempa dan tsunami Palu di Pantai Talise, Sulawesi Tengah. Masjid yang dibangun tahun 2011 awalnya menampung 150 jamaah. (Liputan6.com/Fery Padolo)

Liputan6.com, Palu - Sejumlah penyintas bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi yang melanda sebagian wilayah Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 mendirikan tugu peringatan di Kota Palu.

Mereka membangun tugu peringatan secara swadaya di bahu ruas Jalan Trans Sulawesi di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, yang tahun lalu juga kena hantaman tsunami, dan menamainya Tugu Tragedi 28 September 2018.

"Tugu itu mulai dibangun kemarin (Minggu) dan selesai hari itu juga. Hanya dikerjakan satu hari saja," kata Samsuddin, salah seorang penyintas bencana tsunami Palu, di kawasan Tugu Tragedi 28 September 2018, Senin pagi (23/9/2019), dilansir Antara.

"Motor yang jadi ikon tugu itu milik salah satu korban bencana, biasa dipanggil Bobi," ia menambahkan.

Ia menuturkan, sepeda motor itu pada 28 September 2018 petang terseret tsunami yang menyapu dan meratakan tempat tinggal dan tempat usaha ribuan penyintas.

Tugu peringatan setinggi 2,5 meter itu menarik perhatian pengendara yang melintasi jalanan Kelurahan Mamboro, termasuk Muhammad.

"Setahu saya hanya di Kota Palu yang ada tugu untuk mengenang tragedi 28 September 2018 lalu itu. Di Kabupaten Sigi dan Donggala tidak ada," kata Muhammad, yang juga seorang penyintas.

"Padahal keberadaan ikon untuk mengenang bencana 28 September 2018 seperti tugu ini sangat penting agar menjadi peninggalan sejarah untuk generasi yang akan datang bahwa di daerahnya pernah terjadi bencana yang cukup dahsyat," ia menambahkan.

Keberadaan tugu peringatan semacam itu, menurut dia, juga bisa menarik wisatawan mengunjungi daerah-daerah yang tahun lalu kena dampak gempa besar, tsunami, dan likuefaksi termasuk Palu, Sigim dan Donggala.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya